TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan baru kali ini merayakan Lebaran di Jakarta. Jumat pagi tadi, 17 Juli 2015, Djarot mengikuti salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
"Suasananya benar-benar beda, ya," kata Djarot dalam acara open house di Balai Kota, Jumat, 17 Juli 2015. "Baru sekarang, ya, Jakarta bisa bernapas lega."
Djarot berujar, ini pertama kalinya dia melihat jalanan Jakarta lengang. Ia membandingkan suasana Lebaran di Ibu Kota dengan kampung halamannya, Blitar, Jawa Timur. Menurut dia, saat Lebaran, di Blitar banyak orang datang ke rumah dinasnya untuk bersilaturahmi.
Djarot menyatakan terbiasa melayani warga Blitar. Kini, di Jakarta, dia bertamu ke rumah-rumah beberapa mantan petinggi negara dan pemerintah DKI.
Djarot menambahkan, ada makanan Lebaran favoritnya yang tak muncul dalam perayaan Idul Fitri di Jakarta, yaitu lontong cap go meh. Padahal, kata Djarot, makanan ini wajib ada dalam perayaan Lebaran di Blitar. Menurut dia, ketupat biasanya muncul seminggu setelah Lebaran. "Di Blitar ada masa Lebaran ketupat dan Lebaran cap go meh," katanya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mudik Lebaran ke kampung halamannya pada Jumat, 17 Juli 2015. "Ketupat di Belitung enak soalnya," ucap Ahok di Balai Kota, Senin, 13 Juli 2015.
Ahok bercerita, dia menikmati mengikuti tradisi hari raya Idul Fitri di kampungnya. Menurut dia, rasa dan jenis ketupat di Belitung berbeda dengan di Ibu Kota. "Ketupatnya ada daging, ayam, nanas. Jadi kuahnya lebih manis," tutur Ahok.
Ahok berencana berkeliling ke para tetua di Belitung dan mengunjungi teman-teman serta para gurunya. Ia kembali ke Ibu Kota pada Minggu, 19 Juli 2015. Soalnya, dia harus bergantian menjaga Jakarta dengan Wakil Gubernur. "Pak Djarot giliran pulang kampung," ujar Ahok.
YOLANDA RYAN ARMINDYA