TEMPO.CO, Depok - Nunung Nurhanah, 67 tahun, orang tua Nurbaety Rofiq, mengaku pernah diminta doanya untuk kelancaran pekerjaan anaknya. Nurbaety, 44 tahun, ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusukan di rumahnya di Perumahan Gaperi Bojonggede, Kabupaten Bogor, Sabtu 18 Juli 2015,
"Bety terakhir meminta doa ke saya biar lancar," kata Nunung, Minggu, 19 Juli 2015.
Namun, menurut Nunung, Bety tidak pernah bercerita apa-apa. Bety hanya pernah mengeluh sakit di perutnya karena pernah dioperasi kista. Menurut dia, Bety memang mempunyai kepribadian yang tertutup, bahkan terhadap keluarganya sendiri. "Sama saya juga tidak pernah bicara," ucapnya.
Nunung berharap pelaku segera ditangkap dan mendapatkan hukuman yang sesuai.
Kakak korban, Naharus Surur, 49 tahun, sebelumnya mengatakan sebagian alat kelengkapan jurnalistik Bety hilang diambil pelaku. Adapun barang yang diambil dari adiknya dua handphone, yakni Sony Experia dan Samsung, laptop, dan kamera DSLR Nikon. "Sebagian barangnya diambil pelaku," kata Naharus.
Kecurigaan tersebut muncul lantaran perhiasan dan motor adiknya tidak diambil. Bahkan di tubuh Bety masih melekat perhiasan miliknya.
"Yang hilang alat jurnalistiknya. Keseharian Bety memang di laptop. Dan laptop itu tempat semua data tersimpan," ucapnya. "Surat tanah juga hilang, tapi bisa jadi surat itu memang disimpan dan belum mengetahui keberadaannya."
Polisi masih menyelidiki pembunuhan sadis ini. Dari tempat kejadian perkara, polisi menemukan pisau yang berlumuran darah dan gembok untuk mengunci rumah.
IMAM HAMDI