TEMPO.CO, Depok - Nurbaety, 44 tahun, wartawati lepas yang ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Perumahan Gaperi RT1/RW9 Blok CN 6 Kelurahan Kedung Waringin, Kecamatan Bojonggede, suka mengisi hari liburnya dengan bersepeda untuk olahraga.
Tetangga korban, Joko Riwanto, 52 tahun, mengatakan semasa hidup Bety--sapaan Nurbaety--suka bersepeda di akhir pekan. Biasanya, kata dia, bila libur kerja di hari Minggu, pagi hari Bety sudah menggowes sepeda untuk berolahraga.
"Bila tidak berangkat kerja, biasanya Bety sering terlihat bersepeda di akhir pekan saat dia libur," kata Joko, Sabtu, 18 Juli 2015.
Rumah Joko berada selang satu rumah dari rumah Bety. Sementara rumah yang persis bersebelahan dengan Bety, saat ini sedang pulang kampung ke Purbalingga, Jawa Tengah.
Bety, sebelumnya tinggal bersama orang tuanya di rumah tersebut. Namun, begitu orang tua Bety pindah ke Tebet, Jakarta Selatan, Bety tidak ikut bersama orang tuanya dan memilih hidup sendiri.
Di lingkungan Perumahan Gaperi, Bety dikenal sebagai pribadi yang tidak banyak berbicara dan jarang bersosialisasi dengan tetangga sekitar. "Mungkin sibuk karena kerjanya di media," kata Joko.
Keluarga Bety, menurut dia, telah tinggal di rumah tersebut sejak 1997. Sedangkan Bety tinggal sendiri sekitar satu tahun di rumah keluarganya itu.
Polisi memastikan Bety tewas dibunuh. Hal ini berdasakan hasil visum Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Dari hasil visum terdapat sembilan luka tusukan di perut korban. Bahkan, tulang rusuk kiri patah dan ada bekas gorokan di lehernya.
"Korban dipastikan dibunuh. Dilihat dari kondisinya korban telah tewas hampir satu bulan, karena mukanya sudah hancur dan dikerubuti belatung," kata Teguh.
Selain itu, dada samping kiri juga ada luka yang terbuka, tulang iga nomor empat kiri patah, dan iga nomor tujuh terpotong rata. Penyebab kematian korban berdasarkan visum, menurut Teguh, karena benda tajam, terutama di bagian leher. "Ini yang menyebabkan kematiannya karena nadi lehernya putus," ujar Teguh.
Dari tempat kejadian perkara, polisi menemukan barang bukti berupa pisau dapur yang berlumuran darah dan gembok pintu rumah yang terkunci. "Motif masih dalam penyelidikan," kata teguh.
IMAM HAMDI