TEMPO.CO, Jakarta - Nurbaety, akrab disapa Bety, ditemukan tewas dengan sembilan luka tusukan di kamarnya. Sebelum menjadi penulis atau wartawan lepas, Nurbaety pernah bekerja di portal berita Akarpadinews.com.
"Iya bener ini orangnya, tahun lalu saya sering lihat dia keluar-masuk dari rumah itu," kata Tony Sahetapy, 38 tahun, warga sekitar Tebet Dalam yang biasa duduk-duduk di warung seberang kantor Akarpadinews.com saat ditemui Tempo, Senin, 20 Juli 2015.
Ia menuturkan wajah Bety sangat tak asing lagi. "Perawakannya, mukanya, cara pakaiannya, nggak asing lagi, sering kelihatan di rumah itu," kata dia. Namun, menurut Tony, sejak beberapa bulan terakhir, ia tak lagi melihat sosok Bety yang sering mondar-mandir.
Akarpadinews.com beralamat di Jalan Tebet Barat II Nomor 5, Tebet, Jakarta Selatan. Rumah ini menjadi kantor berita online, menurut Tony, sudah sejak 2014 hingga saat ini. Namun, Tony hanya mengetahui rumah ini adalah sebuah kantor advertising, bukan kantor berita.
Saat Tempo datangi, kantor ini sangat sepi. Kantor yang berpagar hitam ini digembok rapat, lampu-lampu di sudut teras masih menyala. Saat dihubungi, deringan telepon terdengar dari dalam kantor berlantai dua dan bercat merah ini, tetapi tak seorang pun mengangkat. "Ini masih libur, mungkin minggu depan sudah buka lagi," kata dia.
Bety yang merupakan warga Perumahan Gaperi, Bojonggede, Kabupaten Bogor, ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya. Polisi menduga usia jenazah Beti sudah hampir satu bulan. Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Teguh Nugroho mengatakan hasil forensik awal mengindikasikan Nurbaety tewas dengan berbagai hujaman luka tusuk.
Ia berujar, "Terdapat sembilan luka tusuk, tulang rusuk kiri patah, dan luka gorok di leher." Menurut Teguh, penyebab kematian Bety adalah gorokan di bagian leher yang menyebabkan urat nadinya terputus.
DINI PRAMITA | IMAM HAMDI