TEMPO.CO, Kairo - Seorang remaja di Mesir ditangkap pihak berwenang karena dituduh memasok senjataapi bagi para pengunjuk rasa anti-pemerintah. Senjata api tersebut dibuat di rumahnya.
Tuduhan terhadap Abad Ahmed Gamaa, 15 tahun, antara lain "pembuatan senjata api yang akan digunakan untuk melawan polisi dalam demonstrasi" dan "penggunaan rumahnya di Nasr City, Kairo sebagai pabrik senjata".
Seperti yang dilansir Al Jazeera, Senin, 20 Juli 2015, aparat Mesir menyiarkan tayangan yang memperlihatkan Gamaa bersama senjata api yang diduga buatannya.
Menurut media Mesir dan departemen keamanan negara, remaja berusia 15 tahun tersebut mengakui kepemilikan terhadap peralatan yang digunakan untuk membuat senjata api.
Namun tuduhan tersebut dibantah pengacaranya, Ahmad Saad, yang mengatakan bahwa Gamaa dikriminalisasi polisi. Saad menyatakan Gamaa disiksa dengan sengatan listrik dan dipukuli sejak dibawa ke tahanan pada Jumat lalu. Senjata-senjata yang ditampilkan dan diklaim aparat diambil dari rumah Gama, telah sengaja ditaruh di rumahnya.
Musab Gamaa, kakak anak itu, dalam sebuah posting Facebook pada Ahad lalu mengatakan saat dikunjungi, sang adik mengaku disiksa sejak sejak ditangkap di hari pertama Idul Fitri, Jumat lalu.
Banyak kalangan menuduh Presiden Abdel Fattah el-Sisi menerapkan tindakan keras pada lawan politik sejak mengusir Mohamed Morsi dari kekuasaan pada tahun 2013.
Protes terhadap kudeta kerap digelar para pendukung kelompok Al Ikhwan-nya Morsi. Ribuan demonstran ditahan dan ratusan pengunjuk rasa tewas dalam konfrontasi dengan pasukan keamanan.
AL JAZEERA|YON DEMA