TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengutuk pembunuhan Nurbaety Rofiq, 44 tahun. Menurut Nur Mahmudi, pembunuhan seperti itu sungguh kejam.
"Saya pribadi turut bersimpati dan berempati atas pembunuhan wartawati itu. Kejadian itu patut dikutuk," kata Nur Mahmudi saat mengikuti acara deklarasi kerukunan umat beragama bersama unsur Musyawarah Pimpinan Daerah Depok di Balai Kota Depok, Rabu, 22 Juli 2015.
Yang juga patut disesalkan, kata Nur Mahmudi, yakni pelaku pembunuhan itu masih muda. Dia menilai pemerintah perlu meningkatkan kualitas komunikasi dan interaksi dengan masyarakat.
Pemerintah juga harus meningkatkan kualitas pendidikan karena pelaku dalam peristiwa pembunuhan itu hanya tamatan sekolah dasar. "Yang terlibat tamatan SD. Pendidikan juga bisa mempengaruhi perilaku," ujarnya.
Nurbaety ditemukan tewas di rumahnya di perumahan Gaperi, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Sabtu pekan lalu. Ia meninggal dengan sejumlah luka tusuk di tubuhnya. Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Teguh Nugroho mengatakan, berdasarkan hasil visum Rumah Sakit Polri Kramat Jati, terdapat sembilan luka tusukan di perut korban. Bahkan tulang rusuk kirinya patah dan ada bekas gorokan di lehernya.
Di dada kirinya juga ada luka yang terbuka. Tulang iga kiri nomor tiga dan empatnya patah, dan iga nomor tujuh terpotong rata. Kematian korban, kata Teguh, dipicu luka akibat benda tajam terutama di bagian leher. "Yang menyebabkan kematiannya nadi lehernya putus," ucapnya.
IMAM HAMDI