TEMPO.CO, Surabaya - Muktamar Nahdlatul Ulama Ke-33 siap digelar di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus 2015. Ketua Panitia Muktamar NU ke-33, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengklaim persiapan sudah mencapai 90 persen. Tema kali ini ialah 'Meneguhkan Islam Nusantara untuk Membangun Peradaban Indonesia dan Dunia'.
“Peserta muktamar diperkirakan sekitar 3.500-4000 orang, ditambah sekitar 40 ribu orang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia,” ujar Gus Ipul kepada wartawan di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Kamis 23 Juli 2015
Untuk menghindari kesan politik pada muktamar, para pendukung dan calon dilarang memasang foto atau baliho kiai di sekitar arena muktamar. Khususnya bagi kandidat Rois Aam PBNU. "Kami tidak ingin terjadi seperti di Muktamar NU di Makassar. Jika ada foto kiai, akan langsung ditertibkan oleh panitia. Ini sudah keputusan PBNU," tuturnya.
Alasannya, kata Gus Ipul, Muktamar NU bukan forum persaingan dukungan antara para calon Rois Aam. Seharusnya Muktamar NU adalah forum khidmat para ulama dan warga nahdliyin dalam menjalankan organisasi, serta membahas masalah keagamaan dan kebangsaan. "Yang utama adalah konsolidasi demi kebaikan bangsa ke depan," kata Gus Ipul.
Gus Ipul, yang juga wakil Gubernur Jawa Timur, menambahkan, Muktamar NU nanti akan dibuka pada malam hari. Berlokasi di alun-alun Jombang, Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka langsung acara tersebut. Selain para pengurus PBNU, ketua partai politik turut diundang.
“Cak Imin (Muhaimin Iskandar, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa), Surya Paloh (Ketua Partai Nasional Demokrat), dan banyak lagi,” kata Gus Ipul.
Para peserta NU bakal menginap di empat pondok pesantren besar di Jombang. Pesantren tersebut juga sekaligus tempat rapat komisi I, II dan III di Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas. Komisi IV di Ponpes Mambaul Ma'arif, Denanyar. Komisi V di Ponpes Darul Ulum, Peterongan. Komisi V di Ponpes Tebuireng.
ARTIKA RACHMI FARMITA