TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengatakan api yang menyebabkan kebakaran di JW Lounge Bandara Soekarno-Hatta bukan berasal dari alat listrik. Api diduga berasal dari korsleting listrik.
Kesimpulan sementara ini diperoleh dari hasil pemeriksaan oleh Laboratorium Forensik Mabes Polri. "Labfor bilang api berasal dari atas," kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, Jumat, 24 Juli 2015.
Jika api datang dari arah langit-langit, kata Tito, kemungkinan besar kebakaran terjadi karena korsleting. Namun, dia melanjutkan, hal tersebut masih akan diteliti lagi. "Kami sedang minta keterangan saksi ahli yang mengerti soal instalasi listrik," ujarnya.
Dari keterangan saksi ahli tersebut diharapkan ada informasi ihwal instalasi listrik di JW Lounge. Lalu penyidik akan mencari tahu apakah ada yang tak beres dalam instalasi tersebut sehingga menyebabkan kebakaran.
"Jika kemudian diketahui ada SOP yang tidak dijalankan terkait dengan instalasi itu, bisa ada yang menjadi tersangka," kata Tito. Sebab ada kelalaian yang mendatangkan kerugian bagi orang lain.
Sebelumnya, sempat ada dugaan api berasal dari pemanas listrik JW Lounge. Ada saksi yang mengatakan alat listrik tersebut menyala dan ditinggalkan sebelum terjadi kebakaran.
Kebakaran di JW Lounge Soekarno-Hatta terjadi pada 5 Juli 2015. Kebakaran tersebut menghanguskan ruang tunggu di Terminal 2, sehingga puluhan jadwal penerbangan terganggu. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
NINIS CHAIRUNNISA