TEMPO.CO , Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menetapkan 15 Agustus 2015 sebagai target akhir penataan ulang taman kering dan trotoar rusak di semua wilayah Jakarta. Ia meminta semua wali kota dan bupati mengerahkan anak buah masing-masing untuk memenuhi target itu.
"Tanggal 15 Agustus harus sudah ada perubahan," kata Djarot saat memberikan arahan di kantor Pemerintah Kota Jakarta Pusat, Jumat, 24 Juli 2015.
Djarot menjelaskan, target tersebut menyesuaikan dengan momentum perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2015. Jakarta, yang berstatus ibu kota negara, ujar Djarot, memiliki tanggung jawab untuk menjadi panutan bagi kota lain. Namun, ia melanjutkan, aparat pemerintah seolah-olah tak menganggap status itu sebagai hal serius.
Kekeringan taman, Djarot berujar, merupakan masalah yang bisa diprediksi setiap kali musim kemarau terjadi. Ia mengatakan aparat terkait seharusnya bisa mengantisipasi masalah itu dengan memberikan perawatan tambahan dan frekuensi penyiraman yang lebih sering. "Saya menunggu kreativitas Anda," ujar Djarot di hadapan para kepala satuan kerja perangkat daerah, camat, dan lurah.
Menurut pantauan Tempo, salah satu taman yang kering di Jakarta Pusat berada di Jalan Kwitang. Taman yang berada di median jalan itu sudah meranggas. Daun tanaman perdu yang memenuhi taman mengering dan berwarna kecokelatan.
Djarot meminta Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pembangunan Bambang Sugiono mengevaluasi kinerja para wali kota dan bupati menjelang tenggat yang diberikan. Ia mengimbau wali kota, bupati, dan kepala satuan kerja perangkat daerah tak menganggap tenggat tersebut sebagai momok yang menghambat kerja. "Sebab saya dapat laporan, ada banyak yang malas bekerja karena berpikir akan dicopot dari jabatannya," kata Djarot.
LINDA HAIRANI