TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pesimistis turnamen sepak bola Piala Kemerdekaan bisa diselenggarakan sesuai dengan jadwal.
Pada awalnya, kata Menteri Imam, start Piala Kemerdekaan dijadwalkan berlangsung pada 1 Agustus mendatang lantaran persiapan Tim Transisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dinilai baik.
Namun, tujuh hari menjelang start, ada beberapa hal teknis yang belum rampung, seperti belum diverifikasinya operator turnamen oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan belum semua klub peserta turnamen memberikan daftar pemain.
"Terus terang saya tidak mematok kickoff harus dilakukan pada 1 Agustus," ujar Menteri Imam di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jumat, 14 Juli 2015.
Walaupun jadwal penyelenggaraan Piala Kemerdekaan terancam mundur, Menteri Imam tak mempermasalahkan. "Ya, silakan dibicarakan lagi. Selain itu, saya tidak ingin penyelenggaraan Piala Kemerdekaan asal-asalan," tuturnya.
Menteri Imam mengatakan ada sejumlah inovasi yang bakal diterapkan dalam Piala Kemerdekaan. Salah satunya, loker bagi penonton. Penonton, ia mengatakan, wajib menitipkan tas dan barang bawaan lain sebelum menyaksikan pertandingan Piala Kemerdekaan.
Inovasi lainnya, kata Imam, stadion diharapkan dapat menyediakan tiket sesuai dengan nomor kursi. "Kalau bisa panitia sudah mencetak tiket sesuai dengan nomor kursinya," tuturnya.
Dengan adanya inovasi tersebut, Menteri Imam berharap turnamen sepak bola ini bisa membuat semua penontonnya gembira.
Sebelumnya, anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi, mengatakan tengah menyeleksi operator penyelenggaraan Piala Kemerdekaan. Dia menjelaskan, saat ini seleksi hanya menyisakan satu kandidat, yang akan diverifikasi BOPI.
Turnamen sepak bola tersebut akan digelar selama 3 pekan dengan menggunakan format home tournament, yaitu salah satu tim peserta menjadi tuan rumah pada babak penyisihan. Akan ada uang pertandingan Rp 50 juta per laga. Uang tersebut bakal bertambah apabila klub mampu lolos ke babak 8 besar, yakni Rp 75 juta per pertandingan, dan semifinal Rp 100 juta per pertandingan.
Tim yang menjadi juara akan mendapatkan uang tunai Rp 500 juta. Sedangkan urutan kedua Rp 300 juta.
GANGSAR PARIKESIT