Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FEATURE: Mengembalikan Tradisi Musyawarah Nahdliyin

Editor

Anton Septian

image-gnews
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) bersama pimpinan NU dan sejumlah Menteri dan Kepala Lembaga Negara dalam acara Istighosah Nahdlatul Ulama (NU) di Masjid Istiqlal, Jakarta, 14 Juni 2015. Acara tersebut sekaligus untuk membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama jelang Muktamar NU pada Agustus mendatang. ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) bersama pimpinan NU dan sejumlah Menteri dan Kepala Lembaga Negara dalam acara Istighosah Nahdlatul Ulama (NU) di Masjid Istiqlal, Jakarta, 14 Juni 2015. Acara tersebut sekaligus untuk membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama jelang Muktamar NU pada Agustus mendatang. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO - NAHDLATUL Ulama mulai tahun ini berubah wajah. Organisasi massa Islam terbesar di Tanah Air ini tidak lagi memakai sistem pemilihan langsung untuk menentukan Rais Am Syuriah pada Muktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus depan. Penentuan pemimpin tertinggi NU tersebut bakal dikembalikan ke tangan ahlul halli wal aqdi.

Ahlul halli wal aqdi (AHWA) merupakan formatur yang berisi sembilan ulama berpengaruh di kalangan warga nahdliyin. Mereka—biasanya terdiri atas para kiai sepuh—mewakili suara yang sebelumnya menjadi hak politik sekitar 500 peserta muktamar dari seluruh pengurus wilayah dan cabang NU di Indonesia dan luar negeri.

Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siradj mengatakan pemilihan Rais Am lewat AHWA bertujuan menjaga wibawa para ulama. Menurut dia, cara pemilihan langsung cenderung mengadu para kiai sepuh, sosok yang seharusnya sangat dihormati di internal NU. "Tidak pantas kalau ulama melalui proses kegaduhan seperti itu," kata Said di kantornya, Jumat pekan lalu.

Dalam sejarah NU, musyawarah mufakat oleh ahlul halli wal aqdi pernah digunakan sejak NU berdiri pada 1926 sampai 1952. Setelah ditinggalkan selama 32 tahun, sistem ini sempat dipakai lagi dalam Muktamar ke-27 di Situbondo, Jawa Timur. Ketika itu AHWA memilih Achmad Shiddiq sebagai Rais Am Syuriah (ketua dewan syura). Achmad kemudian menunjuk Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai Ketua Umum PBNU.

Kini, setelah tiga dasawarsa melalui sistem pemungutan suara, Rais Am kembali dipilih secara musyawarah. Bedanya, Rais Am yang terpilih dalam Muktamar di Jombang nantinya tidak akan menentukan Ketua Umum PBNU. Pemimpin tertinggi tanfidziyah (pelaksana) akan tetap ditentukan oleh para peserta muktamar lewat voting.

Menurut Said, pemilihan AHWA diawali dengan rapat gabungan mustasyar (penasihat) dan syuriah yang telah menyeleksi 39 nama ulama sepuh. Nama-nama itu diserahkan ke seluruh pengurus wilayah dan cabang untuk dikerucutkan menjadi sembilan nama. Sembilan kiai yang paling banyak diusulkan bakal menempati formatur AHWA. "Mereka bisa memilih satu dari sembilan orang atau sepakat memilih orang di luar mereka," ujarnya.

Keputusan NU kembali ke AHWA tidak datang seketika. Seorang pengurus NU di Jawa Timur mengatakan sistem ini dipilih guna menyikapi adanya indikasi perpecahan di internal NU, antara kubu yang memilih dekat dengan kekuasaan dan kubu yang ingin mengembalikan NU ke jalan tradisional. "Pilihan formatur memang ada kecenderungan untuk dikondisikan, tapi kami percaya ini yang terbaik daripada pemilihan langsung yang unsur uangnya lebih besar," ujar dia.

Selanjutnya >> Sistem pemilihan AHWA dikritik sebagian kiai...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Alasan PKS Tak Hadir Saat Kunjungan Kiai Said Aqil Siradj di NasDem Tower

10 Januari 2024

Anggota MPR/DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi meminta agar masyarakat waspada dengan kebakaran hutan dan lahan.
Alasan PKS Tak Hadir Saat Kunjungan Kiai Said Aqil Siradj di NasDem Tower

"Enggak ada apa-apa, mungkin lagi pada di luar atau apa gitu kebetulan aja," kata Sekjen PKS.


Mengapa PKS Absen dalam Pertemuan dengan Said Aqil di Nasdem Tower?

10 Januari 2024

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siradj usai silahturahmi. Ia didampingi Wakil Ketum Umum (Waketum) Nasdem, Ahmad Ali dan Waketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, di Nasdem Tower, Menteng,  Jakarta Pusat, Selasa, 9 Januari 2024. Tika Ayu/Tempo
Mengapa PKS Absen dalam Pertemuan dengan Said Aqil di Nasdem Tower?

Kedatangan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj di Nasdem Tower disambut elite Nasdem dan PKB. Menaruh simpati ke pasangan AMIN.


Soal Dukungan kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Said Aqil Anggap Dirinya Semut

9 Januari 2024

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siradj usai silahturahmi. Ia didampingi Wakil Ketum Umum (Waketum) Nasdem, Ahmad Ali dan Waketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid, di Nasdem Tower, Menteng,  Jakarta Pusat, Selasa, 9 Januari 2024. Tika Ayu/Tempo
Soal Dukungan kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Said Aqil Anggap Dirinya Semut

Said Aqil Siradj menganggap dirinya sebagai semut dalam perjuangan memenangkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.


Eks Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, Bertandang ke Kantor Nasdem

9 Januari 2024

Mantan Ketua PBNU Kiai Said Aqil Siradj silahturahmi dengan elit Nasdem di Kantor DPP Nasdem, Menteng,  Jakarta Pusat, Selasa,  9 Januari 2024. Tika Ayu/Tempo
Eks Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, Bertandang ke Kantor Nasdem

Eks Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj bertemu dengan elit NasDem dan PKB.


Said Aqil Doakan Mahfud Md Jadi Wakil Presiden 2024

3 Desember 2023

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyapa para Sahabat Muda Mahfud saat menghadiri pertemuan di Posko Teuku Umar no 9, Menteng, Jakarta, Kamis, 30 November 2023.  ANTARA/Muhammad Adimaja
Said Aqil Doakan Mahfud Md Jadi Wakil Presiden 2024

Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mendoakan Mahfud Md bisa menjadi wakil presiden di 2024. Said menyebut Mahfud adalah sahabatnya di Madura.


Soal Peluang Said Aqil Siradj Jadi Ketua Tim Pemenangan Anies-Cak Imin, NasDem: Kita Lihat Nanti

23 Oktober 2023

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya. TEMPO/Ade Ridwan Yandwiputra
Soal Peluang Said Aqil Siradj Jadi Ketua Tim Pemenangan Anies-Cak Imin, NasDem: Kita Lihat Nanti

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menanggapi soal peluang mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj jadi tim pemenangan Anies Baswedan.


Sekretaris LPOI Bantah Said Aqil Siradj Jadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Pilpres 2024

28 September 2023

Ketua Lembaga Persahabatan Organisasi Islam Indonesia (LPOI) Said Aqil Siradj dan Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang, dalam diskusi publik tentang peradaban dan buka puasa massal di Pesantren Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2023). (ANTARA/Melalusa Susthira K/nbl)
Sekretaris LPOI Bantah Said Aqil Siradj Jadi Ketua Tim Pemenangan Nasional Pilpres 2024

Menurut Imam, sosok Said Aqil Siradj adalah pemimpin bangsa. Said Aqil, kata Imam, bukan kelas kapten pemenangan.


Peter F Gontha Bongkar Alasan Surya Paloh Pilih Muhaimin Iskandar jadi pendamping Anies Baswedan

7 September 2023

Peter F. Gontha. DOK/TEMPO/ Zulkarnain
Peter F Gontha Bongkar Alasan Surya Paloh Pilih Muhaimin Iskandar jadi pendamping Anies Baswedan

Surya Paloh sudah lama melihat potensi kelompok nasionalis tradisional religius yang direpresentasi kaum santri dari lingkungan NU.


Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.


Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) dan Ketua DPP PKB Yusuf Chudlori (kiri) berbincang dalam rapat pleno Pemenangan Pilpres dan Pileg  2024 di gedung DPP PKB, Jakarta, Senin, 19 Juni 2023. Rapat pleno DPP PKB tersebut memutuskan Muhaimin Iskandar tidak boleh memberikan keterangan apa pun atau berbicara terkait dengan Pilpres 2024 dan memutuskan untuk tetap maju menjadi Capres atau Cawapres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.