TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Anton Subowo, optimistis Indonesia mampu meraih dua gelar di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis (Total BWF Championship). Dua gelar tersebut dari pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. "Hasil undian pertandingan cukup bagus dan positif bagi pemain Indonesia," ujar Anton, di, Jakarta, Selasa, 28 Juli 2015.
Menurut Anton, kendati Kejuaraan Dunia kali ini banyak diikuti oleh pemain bagus, namun Ahsan/Hendra diyakini mampu bersaing dengan mereka. Apalagi, menurut dia, Ahsan/Hendra telah mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Dia tambahkan hingga kini para pemain di Pemusatan latihan Nasional (Pelatna) Cipayung, Jakarta, kondisi fisik mereka cukup baik. "Mereka sangat antusias menunggu Kejuaraan Dunia kali ini," kata Anton.
Anton berharap, semua pemain baik ganda campuran, tunggal putra-putri, dan ganda putra-putri tak terbebani dengan target yang diberikan oleh PP PBSI. Selain itu, dia pun berharap para pemain tidak grogi bermain di hadapan publik sendiri yang akan memadati Istora Senayan. "Mudah-mudahan persiapan mereka semakin mantap," ucapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Rita Subowo. "Kami berharap mudah-mudahan pemain putra-putri Indonesia bisa merebut satu atau dua gelar juara. Syukur-syukur bisa memboyong semua gelar," tuturnya.
Undian pertandingan dilakukan oleh PP PBSI dan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), di Jakarta, Selasa, 28 Juli 2015. Undian dihadiri Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer Larsen; Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Rita Subowo; dan Kepala Sub Bidang Pelatnas PP PBSI, Ricky Soebagdja.
Hadir pula ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang mendapat bye di babak pertama. Ganda putra Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong mendapat kemenangan byedi babak pertama. Adapun ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga mendapat bye di babak pertama. Demikian pula ganda campuran Cina, Zhang Nan/Zhao Yun Lei.
GANGSAR PARIKESIT