TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian resmi menutup Operasi Ketupat yang digelar pada 10-25 Juli 2015. Operasi ini digelar untuk mengamankan mudik dan situasi bagi masyarakat yang merayakan Idul Fitri di seluruh Indonesia.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Suharsono menyimpulkan situasi selama Lebaran relatif terkendali. "Secara umum, kami laporkan, situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) dalam keadaan kondusif, dan tidak ada kejadian menonjol yang mengganggu aktivitas masyarakat," katanya saat memberikan keterangan pers, Selasa, 28 Juli 2015.
Kepolisian mencatat angka kriminalitas selama Operasi Ketupat digelar tahun ini menurun 3 persen dibandingkan pada 2014. Tahun ini, ada 1.680 kasus kriminal di seluruh Indonesia selama Operasi Ketupat, yang didominasi pencurian kendaraan bermotor.
Sedangkan angka kecelakaan lalu lintas juga menurun. Ada 3.048 kasus pada periode ini, dengan jumlah korban meninggal dunia 646 orang, korban luka berat 1.057 orang, dan luka ringan 3.891 orang. Kerugian materiil mencapai Rp 8,7 miliar. "Secara keseluruhan, menurun 9 persen," ujar Suharsono.
Suharsono mengatakan menurunnya tingkat kriminalitas dan kecelakaan ini menunjukkan semakin sadarnya masyarakat Indonesia terhadap keselamatan. "Selain itu, ada pula upaya polisi yang dibantu 145 ribu personel TNI di lapangan," tuturnya.
Gangguan kamtibmas:
Tahun 2015: 1.680 kasus
Tahun 2014: 1.731 kasus
Laka lantas
Tahun 2015: 3.048
Tahun 2014: 3.337
Laka lantas 2015:
MD 646 turun 11 persen, 2014: 722
LB 1057 turun 5 persen, 2014: 1.107
LR 3891 turun 7 persen, 2014: 4.195
INDRI MAULIDAR