TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Demokrat Jawa Timur Soekarwo mengatakan bahwa situasi politik tentang pemilihan Wali Kota Surabaya telah dilaporkan kepada Ketua Dewan Pimpinan Pusat Susilo Bambang Yudhoyono. Karena itu, saat ini dia masih menunggu keputusan DPP Demokrat.
"Kemarin sudah saya jelaskan kepada Ketua Umum, nanti tunggu rekomendasi dari Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal," ujar Soekarwo di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, Rabu, 29 Juli 2015.
Menurut Pakde Karwo, sapaan Soekarwo, rekomendasi tersebut juga berkaitan dengan arah koalisi Demokrat Surabaya. Kemungkinan rekomendasi hasil diskusinya dengan DPP Demokrat akan keluar sekitar tanggal 31 Juli.
"Ditunggu tanggal 31 Juli, tapi belum tentu juga. Jika sudah keluar, tanggal 1 Agustus kami langsung daftar," katanya.
Saat ini Demokrat juga masih mencari calon yang akan dimajukan dalam pemilihan Wali Kota Surabaya. Dia menolak jika Demokrat disebut sengaja mengulur-ulur waktu sehingga pemilihan Wali Kota Surabaya dilaksanakan pada tahun 2017.
"Itu akan mematikan demokrasi, tapi politik juga terkait dengan kemenangan maupun kekalahan. Kalau kami mau majukan calon juga melihat elektabilitasnya, masak calon kami dimajukan untuk kalah? Kan, tidak begitu," tuturnya.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu merekomendasikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang PKB Syamsul Arifin untuk menjadi pesaing pasangan calon inkumben Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana.
Akan tetapi, sampai saat penutupan pendaftaran terakhir hari ini, KPUD Surabaya hanya menerima berkas satu calon wali kota dan wakil wali kota, yaitu pasangan Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana. Dengan demikian, pendaftaran untuk pemilihan Wali Kota Surabaya akan diperpanjang pada 1 Agustus hingga 3 Agustus nanti.
"Ya, kalau belum mendaftar berarti yang belum selesai koalisinya," ucap Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur Halim Iskandar.
EDWIN FAJERIAL