TEMPO.CO, Bekasi - Dua orang tewas akibat minuman keras oplosan di Kota Bekasi, Jawa Barat. Hasil penyelidikan Kepolisian Resor Kota Bekasi, minuman ginseng yang dikonsumsi korban dioplos dengan alkohol 95 persen. "Korban meninggal karena sistem pencernaannya terbakar," kata juru bicara Polresta Bekasi, Ajun Komisaris Siswo, Rabu, 29 Juli 2015.
Kepolisian, ucap Siswo, sudah memeriksa minuman yang dikonsumsi para korban. Dalam minuman itu, terdapat sejumlah kandungan, antara lain ginseng, minuman energi, dan alkohol 95 persen. Jika dioplos, kadar alkohol tetap tinggi. "Kami sedang mencari penjualnya. Sebab, berdasarkan keterangan saksi, korban membeli sudah dalam oplosan," ujar Siswo.
Kepolisian, tutur dia, bakal menertibkan penjual minuman keras di kalangan masyarakat. Dalam hal ini, polisi berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bekasi. Sasaran penertiban ialah sejumlah toko jamu dan pengecer kecil minuman keras. "Untuk mencegah peristiwa serupa," katanya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kota Bekasi Herbet Pandjaitan berujar, sejak ada Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pengawasan dan Pengendalian Peredaran Minuman Keras, "Kalau di toko modern, tak ada yang menjual," ucapnya.
Namun, tutur Herbet, pihaknya kesulitan menertibkan penjual minuman keras di lingkungan warga. Penjual minuman keras beroperasi secara sembunyi-sembunyi. "Kami terus koordinasi dengan instansi terkait," kata Herbet.
Diberitakan sebelumnya, kasus minuman keras oplosan kembali memakan korban jiwa. Firmansyah, 37 tahun, dan Heru, 35 tahun, tewas setelah menenggak minuman keras ginseng oplosan di Pondok Mitra Lestari, RT 05 RW 02, Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada Sabtu pekan lalu.
Firmansyah tewas terlebih dahulu pada Ahad malam, sementara Heru tewas Senin siang. Para korban tewas sebelumnya mendapatkan perawatan di rumah sakit. Karena kondisi kesehatannya terus menurun, mereka akhirnya meregang nyawa. Sedangkan tiga orang lainnya selamat karena hanya mencicipi minuman tersebut.
ADI WARSONO