TEMPO.CO, Surabaya - Kekeringan yang melanda Indonesia diprediksi terjadi lebih panjang dan lebih parah tahun ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mendeteksi kemungkinan itu dari panjangnya “hari tanpa hujan”.
"Berdasarkan perkiraan BMKG, “hari tanpa hujan” yang sudah berlangsung sejak Juni akan terus terjadi hingga November," kata Kepala BPBD Jawa Timur Sudharmawan kepada wartawan di kantornya, Rabu, 29 Juli 2015. Hari tanpa hujan itu terhitung sejak 20 Juli lalu.
Sudharmawan mengungkapkan, tahun ini, “hari tanpa hujan” bakal lebih dari lima bulan. Padahal, selama dua tahun terakhir, “hari tanpa hujan” biasanya sekitar empat bulan. “Dari aspek cuaca, ada dampak dari El Nino sehingga lebih parah.”
Guna mengurangi dampak kekeringan, BPBD mengoperasikan 110 unit jet pump dan menormalkan 229 pipa saluran air. Pihaknya memberikan bantuan tiga tangki air berkapasitas 5.000 liter saban pekan untuk tiap desa yang mengalami kekeringan.
Sudharmawan menambahkan, Jawa Timur memiliki 197 embung, 21 sumur bor, serta menyalurkan bantuan berupa 2.451 tandon dan 24.794 jeriken air. “Dari 197 embung geomembran, 74 embung masih kosong karena baru selesai dibangun tahun ini."
Jumlah desa yang kekeringan diprediksi lebih banyak tahun ini daripada sebelumnya. Untuk saat ini saja, jumlah desa yang terdampak mencapai 541 yang tersebar di 196 kecamatan di 24 kabupaten. “Angka ini akan terus bertambah.”
Pada 2014, desa terdampak kekeringan sebanyak 624 di 179 kecamatan. Sedangkan pada 2013, jumlah desa terdampak sebanyak 948 di 228 kecamatan.
ARTIKA RACHMI FARMITA