TEMPO.CO, Bangkalan - Dua buah meriam dan puluhan anggota Tentara Nasional Indonesia berpakaian loreng menciptakan kesan seram di Markas Kodim Bangkalan. Kesan itu sedikit berkurang setelah seluruh lahan kosong di Markas Kodim Bangkalan dihiasi dengan aneka jenis sayuran dalam pot plastik atau polybag.
Saat memasuki gerbang utama, jejeran pohon brokoli langsung menyambut. Di depan pos jaga utama, buah kol dijejer rapi. Susunan pohon tomat yang penuh dengan buah menghiasi seluruh teras kantor Kodim, termasuk di depan ruang kerja Komandan Kodim Bangkalan.
"Total 2.650 polybag dengan enam jenis sayuran, di antaranya cabai, terong, kol, dan brokoli," kata Komandan Kodim Bangkalan Letnan Kolonel Infantri Sunardi Istanto, Kamis, 30 Juli 2015.
Menurut dia, ide menghias kantornya dengan tanaman hortikultura bermula pada keprihatinannya melihat banyak lahan kosong di markas dan rumah dinasnya terbengkalai. Dari situ, muncul ide mengisi lahan kosong tersebut dengan tanaman hortikultura.
Istanto merogoh uang pribadinya sebesar Rp 1 juta untuk membeli polybag dan bibit. "Cara tanamnya, saya belajar dari Internet dan berhasil," tuturnya penuh senyum.
Pekarangan belakang rumah dinasnya yang memiliki luas sekitar 100 meter persegi dijadikan tempat pembibitan. Jika ada bibit yang berhasil tumbuh sehat, polybag kemudian dipindah ke Markas Kodim yang berjarak puluhan meter dari rumah dinasnya. Buah yang dipanen tidak untuk dijual, tapi untuk dikonsumsi anggota. "Nanti semua rumah anggota dan markas koramil juga harus berhias hortikultura jika ada ruang kosong," ujarnya.
Hiasan hortikultura di Markas Kodim Bangkalan menarik minat siswa-siswi SMK Farmasi Yanas Husada. Mereka mengisi masa orientasi siswa dengan studi banding cara bercocok tanam menggunakan polybag.
"Studi banding ini sangat berguna bagi murid baru, karena salah satu mata pelajaran nantinya tentang menanam pohon obat-obatan," kata Kepala Sekolah SMK Farmasi Bangkalan Mohammad Ilham.
Dini Ainiya, salah satu siswi, mengaku baru pertama kali melihat langsung pohon tomat berbuah dalam polybag. Dia ingin mencoba hal serupa di pekarangan rumahnya. "Apalagi katanya biayanya murah tapi manfaatnya besar," tuturnya.
MUSTHOFA BISRI