TEMPO.CO, Surabaya- Di tengah ancaman penundaan pemilihan kepala daerah Kota Surabaya pada 9 Desember 2015 karena hanya ada calon tunggal, Partai Demokrat menyatakan bakal mengajukan jago saat pendaftaran tahap kedua yang dibuka pada 1-3 Agustus ini.
Ketua Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo berujar telah menyiapkan tiga calon untuk menantang pasangan inkumben, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana.
Baca Juga:
“Sudah ada tiga nama untuk calon Wali Kota Surabaya. Siapa orangnya? Yang jelas kader yang punya kartu tanda anggota. Sampeyan grayangi dhewe (kalian raba sendiri namanya),” kata Soekarwo yang juga Gubernur Jawa Timur kepada wartawan di kantornya, Jumat, 31 Juli 2015.
Menurut Soekarwo, langkah Demokrat mengusung sendiri kadernya dalam bursa pemilihan Wali Kota Surabaya telah melalui pertimbangan matang. Dia menampik bahwa calon yang bakal diusung itu dianggap boneka. Soekarwo berbeda pendapat dengan kebanyakan pengamat politik yang memperkirakan Risma sulit dikalahkan.
“Kami enggak melarang orang mempunyai pendapat. Tapi saya punya contoh kasus saat zamannya Pak Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta) dan Pak Bibit Waluyo (Gubernur Jawa Tengah) sebagai komparasi. Inkumben bukan segala-galanya, karena mereka dapat dikalah,” tutur Soekarwo. "Politik bukan matematika."
Meski demikian, ujar Soekarwo, Partai Demokrat tetap memerlukan sokongan suara dari partai politik lain. Sebab partainya tak memiliki cukup suara jika mengajukan calon pasangan sendiri. “Kalau kader sendiri ya enggak cukup suaranya di DPRD Surabaya, kan hanya punya enam suara,” kata dia. "Yang penting komunikasi politik terus dibangun."
Hingga pendaftaran tahap pertama ditutup Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, hanya Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang mencalonkan diri atas nama Partai PDI Perjuangan. Sesuai peraturan, KPU Surabaya akan memberikan masa sosialisasi perpanjangan pendaftaran selama tiga hari dan berakhir pada hari ini. Sedangkan masa perpanjangan pendaftaran dimulai pada 1-3 Agustus 2015.
ARTIKA RACHMI FARMITA