TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak yang dibesarkan oleh kakek dan nenek mereka memiliki potensi obesitas dua kali lebih besar. Demikian menurut hasil penelitian yang baru-baru ini dirilis di International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity. Penelitian ini dilakukan terhadap anak-anak yang mengidap obesitas di Cina.
Cina adalah negara dengan penderita obesitas terbanyak kedua di dunia. Lebih dari seperempat orang dewasa di negeri itu kelebihan berat badan atau mengalami obesitas pada 2014. Penelitian ini bermaksud menentukan faktor penyebab tingginya obesitas. Para peneliti menemukan bahwa kakek dan nenek memiliki kebiasaan berbeda dengan orang tua dan guru dalam hal pemberian nutrisi bagi anak.
Para kakek dan nenek di Negeri Tembok Raksasa cenderung memberi makan anak-anak secara berlebihan. "Gendut berarti sejahtera," kata beberapa kakek dan nenek dalam penelitian tersebut. Mereka mempercayai mitos bahwa obesitas menandakan anak-anak tersebut terawat dengan baik.
Penelitian tersebut menyebutkan anak-anak yang tinggal dengan kakek dan nenek mereka makan junkfood dua kali lebih banyak tiap minggu. Kasus obesitas yang tinggi pada kaum muda di Cina, yakni 23 persen anak laki-laki dan 14 persen anak perempuan mengalami obesitas, menimbulkan masalah bagi negara tersebut.
Tingginya angka itu melampaui tetangganya, Jepang dan Korea Selatan, yang merupakan negara maju. Obesitas juga berdampak bagi militer Cina, karena sebagian prajurit terlalu gemuk untuk bisa masuk ke dalam tank perang. Tahun lalu, militer Cina melonggarkan standar berat badan personelnya agar lebih banyak pemuda bergabung.
NIBRAS NADA | TIME.COM