TEMPO.CO, Malang - Musim kemarau diprediksi berlangsung sampai tiga bulan mendatang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang, menyatakan musim hujan baru akan dimulai Oktober mendatang. "Hujan akan turun merata pada November," kata prakirawan BMKG Karangploso, Ahmad Lutfi, Jumat, 31 Juli 2015.
Curah hujan saat musim hujan nanti diprediksi lebih rendah dibanding tahun lalu. Menurut Lutfi, musim kemarau kali ini bukan anomali tetapi sesuai pola cuaca. Fenomena El Nino dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap musim penghujan tahun ini. "Semoga dampak El Nino tak separah 1997."
Kemarau panjang yang dimulai sejak Mei itu diharapkan diikuti dengan manajemen penggunaan air sehingga mencegah krisis air di daerah. Terutama untuk konsumsi air minum dan keperluan irigasi. Petani diharapkan menggunakan air secara efisien. Terutama menanam tanaman yang tak membutuhkan air banyak. Sehingga mencegah gagal panen. Secara berkala setiap sepuluh hari sekali BMKG menyampaikan perkiraan cuaca ke pemerintah daerah.
Laporan perkiraan cuaca juga disampaikan melalui pesan pendek. Di Jawa Timur terdapat 60 tipe curah hujan yang berbeda.
Daerah yang pertama kali diperkirakan hujan lebih dulu adalah Lumajang. Selebihnya menyusul. Mulai dan berakhirnya musim penghujan ditentukan tipe curah hujan.
Di Kota Malang, dua kelurahan mengalami krisis air yakni Buring dan Merjosari. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, J. Hartono, Rabu, 29 Juli 2015, pasokan air bersih berasal dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) lima hari dalam sepekan.
Setiap hari dipasok tiga kali, masing-masing 5 ribu liter. Pasokannya tak sebanding dengan kebutuhan masyarakat. Warga kawasan itu selama ini menggunakan air dari sumur bor. "Daerah itu langganan krisis air bersih."
Pasokan air bersih dilakukan sejak sebulan lalu. Air disalurkan sesuai kebutuhan dan permintaan warga. Seperti warga ratusan keluarga yang tersebar di empat rukun warga di Kelurahan Buring yang mengalami kesulitan air bersih.
EKO WIDIANTO