Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Impor Batik Diperketat, Perajin Yogyakarta Girang, tapi...

image-gnews
Perajin mengerjakan pembuatan kain batik khas Kebumen di Sentra Industri Batik Seliling, Kabupaten Kebumen, Jateng, 26 Juni 2015. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Perajin mengerjakan pembuatan kain batik khas Kebumen di Sentra Industri Batik Seliling, Kabupaten Kebumen, Jateng, 26 Juni 2015. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Iklan

TEMPO.CO , Yogyakarta: Kalangan perajin batik di Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pemerintah serius setelah mengeluarkan kebijakan memperketat impor batik. Perajin berharap pemerintah juga menjelaskan kepada masyarakat ihwal keaslian batik supaya konsumen mendapat informasi yang benar.

Ketua Paguyuban Batik Tulis Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Nur Ahmadi, menyambut baik kebijakan pemerintah itu. Serbuan batik motif Cina maupun batik tiruan memukul perajin batik. Harga batik motif Cina di pasaran maupun batik tiruan atau batik printing lebih murah ketimbang batik tulis. Batik tulis pewarna alami berukuran 2,5 meter dijual Rp 450 ribu hingga Rp 2,5 juta. Batik tulis pewarna sintetis Rp 350 juta-Rp 1 juta. Sedangkan, batik printing per meter di pasaran dijual Rp 20 ribu.

Padahal, batik tulis dikerjakan dengan serius, menggunakan teknik membatik misalnya lilin panas. Di Pasar Beringharjo, banyak orang yang tidak bisa membedakan batik tulis, batik cap, batik kombinasi, dan batik printing. “Pemerintah jangan cuma membatasi impor. Tapi memikirkan keberadaan batik tiruan itu,” kata dia, Jumat, 31 Juli 2015.

Menurut dia, Paguyuban Batik Tulis Giriloyo, Wukirsari memiliki 15 kelompok perajin. Wukirsari yang merupakan desa wisata punya 600 kepala keluarga yang membatik. Omzet perajin rata-rata Rp 5 hinga Rp 20 juta.

Perajin batik Giriloyo, Imaroh, mengatakan kebijakan memperketat impor batik akan membantu perajin. Di tempat Imaroh omzet penjualan batik tahun ini sebesar Rp 40 juta atau meningkat 30 persen. Batik-batik itu dikirim ke Jepang sebanyak 20 lembar. Ada pula yang dikirim ke Jakarta, Surabaya, dan Bali. Imaroh melayani batik tulis menggunakan pewarna alam dan sintetis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harga batik yang menggunakan pewarna alam lebih mahal, yakni Rp 400 ribu-Rp 2,5 juta per lembar. Batik pewarna alam memerlukan proses yang rumit dan lama. Pewarna alam, misalnya dari kulit mahoni dan jati harus melalui proses fermentasi. Untuk batik menggunakan pewarna alami, perajin setidaknya perlu waktu sebulan untuk mengerjakannya. Sedangkan batik pewarna sintetis dihargai Rp 350 ribu-Rp 1 juta. “Konsumen memburu batik motif klasik,” kata dia.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengeluarkan aturan yang memperketat importasi TPT batik dan motif batik. Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/7/2015 tentang Ketentuan Impor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Batik dan TPT Motif Batik.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

3 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

5 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

22 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

29 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

40 hari lalu

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

46 hari lalu

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

51 hari lalu

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

52 hari lalu

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

52 hari lalu

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.


Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

58 hari lalu

Presiden Jokowi membagi bagikan kaos kepada warga yang menerima bantuan pangan beras cadangan pemerintah di Gudang Bulog Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa 30 Januari 2024. ANTARA/Hery Sidik
Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

Jokowi membeli produk lokal yang dijual para pengusaha UMKM yang mendapat permodalan dari program PNM.