Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemarau, Ini Cara Petani Bangkalan Bertahan Hidup  

image-gnews
TEMPO/Prima Mulia
TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.COBangkalan - Datangnya musim kemarau menjadi momok menakutkan bagi petani, termasuk petani di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Apalagi, saat kemarau, aktivitas pertanian di Desa Jaddih terhenti total karena lahan pertanian di sana jenis tadah hujan. "Setahun, kami hanya sekali bertani," kata Ilyas, warga Dusun Lembung, Desa Jaddih, Sabtu, 1 Agustus 2015.

Namun kemarau telah membuat petani di desa ini menjadi kreatif. Dapur mereka tetap ngebul meski lahan pertanian retak-retak akibat kemarau. Setiap musim kemarau, petani khususnya kaum hawa beralih profesi menjadi pengrajin kerupuk singkong. "Supaya dapur tetap ngebul," ujar Mardiyah, 45 tahun, istri Ilyas. 

Bahan baku singkong didapat Mardiyah dari kebunnya yang kerontang akibat kemarau. Karena hanya bisa ditanami saat musim penghujan, mayoritas petani menerapkan model bercocok tanam tumpang sari. Dalam satu lahan, ada tanaman kacang tanah, jagung, dan singkong. Singkong ditanam di pinggir pematang sawah. "Kacang dan jagung dipanen lebih dulu, singkong belakangan saat musim kemarau tiba," tuturnya. Singkong memang dapat terus tumbuh di lahan tandus.

Singkong yang sudah dipanen, kata Mardiyah, kemudian dibersihkan dengan mengupas kulitnya. Setelah itu, direndam semalaman di dalam bak berisi air. Esok harinya, air ditiriskan kemudian singkong diparut dengan mesin hingga halus.

Parutan singkong itu, kata Mardiyah, lantas dimasukkan ke dalam plastik lontong, kemudian direbus dalam tungku kayu selama enam jam. Setelah itu hasil rebusan dijemur hingga mengeras kaku. "Baru setelah itu dipotong-potong kecil bulat dan dijemur lagi sampai kering, baru dijual," ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dijual seharga Rp 9.000 per kilogram, sekali panen, Mardiyah mengaku bisa mengantongi uang Rp 800 ribu. Bagi dia, jumlah ini lebih dari cukup untuk hidup di desa karena beras dan sayur mayur tidak perlu membeli. "Kebutuhan dapur hanya lauk ikan yang beli."

Kiromah, petani lainnya, mengaku sengaja menanami satu dari tiga ladang miliknya dengan singkong. Sama seperti Mardiyah, saat kemarau, singkong baru dipanen dan diolah menjadi kerupuk. "Kalau lagi malas buat kerupuk, singkong saya jual kiloan ke pembuat kerupuk lain," katanya.

MUSTHOFA BISRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

1 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawahnya menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.


Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

2 hari lalu

Warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, 11 September 2018. Akibat musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah Pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan, terutama persawahan di sejumlah wilayah itu. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

2 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

10 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.


Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

34 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
Peneliti BRIN: Hujan Akan Berakhir Februari, Maret Pancaroba, Juni Kemarau

Peneliti BRIN memprediksi hujan akan berlangsung sampai akhir Februari, Maret mulai pancaroba, Juni masuk kemarau.


Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

41 hari lalu

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.


BRIN Perkirakan Kemarau Lebih Ringan Setelah EL Nino Melemah

28 Januari 2024

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
BRIN Perkirakan Kemarau Lebih Ringan Setelah EL Nino Melemah

Peneliti BRIN memperkirakan fase El Nino mulai merangkak turun, sehingga kondisi kemarau tidak separah tahun lalu.


35 Persen Wilayah Jawa Barat Ternyata Masih Musim Kemarau

4 Desember 2023

Kondisi tanah pada sawah di kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
35 Persen Wilayah Jawa Barat Ternyata Masih Musim Kemarau

Hingga awal Desember 2023 sekitar 35 persen wilayah Jawa Barat ternyata masih mengalami musim kemarau.


Menhan Prabowo Serahkan Hibah Sumur Bor dan Pipanisasi Air Bersih di Banten

19 November 2023

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menghadiri penyerahan bantuan sumur bor dan pipanisasi di Provinsi Jawa Timur Provinsi Banten,  Di desa Pemabulan, Banten, Jawa Barat, Ahad, 19 November 2023. TEMPO/Tika Ayu
Menhan Prabowo Serahkan Hibah Sumur Bor dan Pipanisasi Air Bersih di Banten

Menteri Pertahan RI Prabowo Subianto menyerahkan bantuan sumur bor dan pipanisasi kepada 15 desa di Banten


BMKG Ingatkan Masyarakat Siap Hadapi Puncak Musim Hujan

16 November 2023

Warga menerobos banjir yang merendam rumah di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Ahad, 5 November 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut sebanyak 54 RT di Jakarta seperti Cawang dan Kampung Melayu tergenang banjir setelah hujan mengguyur beberapa wilayah Jakarta pada Sabtu, 4 November 2023. ANTARA /Rifqi Raihan Firdaus
BMKG Ingatkan Masyarakat Siap Hadapi Puncak Musim Hujan

BMKG meminta masyarakat agar bersiap menghadapi potensi dampak yang dihasilkan menjelang puncak musim hujan.