TEMPO.CO, Jakarta - Jasa pembuatan sumur bor di Kota Jambi, Provinsi Jambi, mulai kebanjiran order pada musim kemarau ini akibat sejumlah sumur warga mengering dan suplai air dari PDAM mulai tersendat.
Pemilik jasa sumur bor dari CV Petra Jaya Bor yang berada di Jambi Selatan, Posma, di Jambi, Jumat, mengatakan pembuatan sumur bor baru pada bulan ini mengalami peningkatan hingga mencapai 100 persen. "Pada hari biasa dalam satu minggu paling hanya ada 1-2 pelanggan yang meminta membuat sumur bor, tapi sekarang ini dalam satu minggu sudah empat pesanan," katanya.
Untuk pembuatan sumur bor itu, kata Posma, bisa memakan waktu 2-3 hari. Dan dengan meningkatnya orderan, pihaknya sedikit kewalahan karena mesin bor miliknya hanya ada satu. Untuk menyiasati agar pelanggan tidak kecewa, ia pun kadang berbagi orderan dengan temannya yang juga mempunyai bisnis sama.
"Karena masyarakat saat ini memang membutuhkan, banyak sumur kering. Kadang saya berbagi dengan teman saya yang juga menerima jasa pembuatan sumur bor," ujarnya.
Dikatakan Posma, permintaan pembuatan sumur bor itu biasanya dari warga yang tidak teraliri air dari PDAM, seperti di wilayah Jambi Timur, Jambi Selatan, dan daerah Kenali Besar. "Tapi ada juga warga yang sudah punya sumur, tapi sumurnya kering. Jadi, karena butuh air, ya, mereka buat sumur lagi," tuturnya.
Untuk jasa pembuatan sumur bor itu, pihaknya mematok harga dari Rp 9 juta hingga Rp 12 juta. Perjanjiannya langsung sampai keluar air dengan fasilitas pemasangan pipa, saluran air, dan mesin pompa.
Pemilik usaha pembuatan dan servis sumur bor lainnya, Rio, mengatakan pihaknya juga mengaku turut kebanjiran pembuatan sumur bor. Permintaan pembuatan sumur bor itu meningkat sebesar 50 persen. "Iya, kemarau ini memang banyak yang minta untuk dibuatkan sumur bor. Semuanya tetap kita layani," ucap Rio.
Salah satu warga Kenali, Kota Jambi, Yadi, mengaku terpaksa membuat sumur bor karena kesulitan mendapatkan air akibat kemarau. Sebab, sumur yang ada, kata dia, tidak lagi menghasilkan air.
ANTARA