TEMPO.CO, Makassar - Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Ajun Komisaris Besar Dwi Santoso mengupayakan tidak ada penutupan jalan ataupun pengalihan arus lalu lintas selama prosesi pembukaan Muktamar Muhammadiyah di Lapangan Karebosi, Makassar, pada Senin, 3 Agustus 2015. "Untuk sementara, tidak ada penutupan jalan," katanya kepada Tempo, Minggu, 2 Agustus 2015.
Dwi masih berkoordinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengingat Muktamar Muhammadiyah akan dihadiri Presiden Joko Widodo. Bila Paspamres meminta salah satu ruas jalan yang menjadi akses masuk ke Lapangan Karebosi disterilkan, kepolisian setempat akan memenuhinya. "Kalau dibilang harus clear, ya kami pasti lakukan," ucapnya.
Kendati demikian, ujar Dwi, pihaknya berusaha semaksimal mungkin agar pelaksanaan kegiatan itu tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Karena itu, polisi mengerahkan sekitar 230 polisi lalu lintas untuk mengatur sejumlah ruas jalan yang diprediksi akan padat. Pengerahan polisi lalu lintas tidak hanya berpusat di Lapangan Karebosi, tapi juga di sejumlah titik kepanitiaan dan tempat penginapan peserta.
Dwi belum dapat memastikan jumlah orang yang akan menghadiri pembukaan Muktamar Muhammadiyah. Musababnya, perhelatan akbar itu tidak sebatas diikuti ribuan peserta, tapi juga diramaikan oleh masyarakat. "Kami tidak bisa memprediksi pergerakan mereka. Makanya pengerahan polisi lalu lintas tak hanya di Lapangan Karebosi. Kami sebar ke beberapa titik," tuturnya.
Ratusan polisi lalu lintas yang dikomandoinya, menurut Dwi, akan bersiaga di Lapangan Karebosi sejak subuh, mengingat pembukaan Muktamar Muhammadiyah dilaksanakan pada pagi hari. "Sebelum pukul 05.00 Wita, kami sudah di lokasi untuk apel dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk pengamanan. Terlebih pengamanan kegiatan melibatkan banyak satuan kerja dari TNI-Polri," katanya.
Kepolisian dan TNI memang telah menggelar apel gelar pasukan pengamanan kedatangan Jokowi di Lapangan Hasanuddin, Sabtu, 1 Agustus. Selama di Makassar, Jokowi tidak hanya dijadwalkan membuka Muktamar Muhammadiyah, tapi juga membagikan “kartu sakti” dan melepaskan ekspor komoditas Sulawesi Selatan di Pelabuhan Soekarno-Hatta.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Anton Setiadji serta Panglima Komando Daerah Militer VII Wirabuana Mayor Jenderal TNI Bachtiar menyatakan akan all-out dalam pengamanan kunjungan RI-1. Lebih dari 2.000 personel yang didominasi aparat TNI siap melakukan pengamanan selama Jokowi berada di Kota Daeng.
Selama Muktamar Muhammadiyah berlangsung, jajaran Polda Sulawesi Selatan dan Barat mengerahkan sedikitnya 647 personel. Rinciannya, 377 aparat gabungan Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, 210 anggota Brimob, serta 60 personel patroli sepeda motor Sabhara Polda Sulawesi Selatan dan Barat. Kepolisian akan siaga dan melakukan patroli di sejumlah titik dan tempat penginapan peserta.
TRI YARI KURNIAWAN