TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut warganya paling rawan mengidap kanker. Penyakit itu dipicu makanan dan jajanan yang mengandung bahan pengawet dan kimia berbahaya. Ironisnya, makanan dan minuman yang mengandung bahan kimia pemicu kanker marak dijual di Ibu Kota.
Ahok mengaku sering menjumpai jajanan yang hendak dibelinya mengandung pewarna tekstil. "Biasanya, restoran jadul itu jual es Shanghai bisa merah sekali warnanya, padahal itu dicampur rodamin B untuk pewarna tekstil," katanya di Tambora, Jakarta Barat, Minggu, 3 Juli 2015.
Aksi Jokowi Pakai Sarung
Pakai Sarung, Begini Aksi Kejutan Jokowi di Muktamar NU
Jokowi Sarungan ke NU, Megawati: Dik, Sarungnya Bagus
Jokowi Sarungan ke Muktamar, tapi Gaya Kyai NU Bikin Kaget
Ahok lantas menceritakan pengalamannya yang belum lama ini menangkap produsen tahu berformalin. Saat itu bibinya diminta membuat mi ala Belitung Timur untuk jamuan halalbihalal. Salah satu bahan yang dibutuhkan ialah tahu. Tak disangka saat belanja di pasar, ditemukan tahu berformalin.
Ahok menduga formalin dicampurkan pada tahu untuk mengawetkan produk setelah melewati libur Lebaran. "Produsen mengira anak buahnya terlambat pulang dari kampung, sehingga sebelum libur mereka memperbanyak produksi lalu diawetkan," tuturnya. Formalin biasanya dipakai untuk mengawetkan mayat.
Ahok mengaku sudah melaporkan produsen itu kepada polisi. Dia sekaligus mengultimatum pengusaha di Jakarta agar tak berbuat kriminal, meski cuma memberi pengawet pada makanan. "Saya akan sangat keras pada pelanggar. Kalau bisa saya tutup, saya akan tutup usahanya," ucap gubernur berusia 49 tahun itu.
RAYMUNDUS RIKANG
Berita Menarik Lainnya
Pencarian MH-370: Kursi Pesawat Ditemukan di La Reunion
Jet Pribadi Jatuh di Inggris, Keluarga Osama bin Laden Tewas
Tingkah Nyeleneh Cucu Gus Dur di Muktamar NU