Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Budaya Balap Kuda Bangkalan Perlu Perhatian Pemerintah

image-gnews
TEMPO/ Adri Irianto
TEMPO/ Adri Irianto
Iklan

TEMPO.CO , Bangkalan - Sebanyak 47 kuda ambil bagian dalam lomba kuda balap yang digelar dalam rangka hari ulang tahun Komando Resor Militer 084 Baskara Jaya di Desa Sendang Laok, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Ahad, 2 Agustus 2015.

Komandan Korem 084 Baskara Jaya Kolonel Infanteri Nur Rahmad mengatakan pihaknya sengaja menggelar lomba ini karena budaya balap kuda di Bangkalan merupakan satu-satunya di dunia.

Menurut Rahmad, menggelar lomba balap kuda merupakan salah satu tugas TNI menjaga kearifan lokal. "Kami ingin budaya balap kuda ini lestari," katanya.

Rahmad menambahkan, ini merupakan kebudayaan asli Bangkalan yang pertama kali muncul pada 1890-an. Para peserta lomba kali ini tidak hanya datang dari Bangkalan, tapi juga dari Sampang, Pamekasan, Sumenep, Surabaya, dan Sidoarjo. "Ini menunjukkan budaya ini mulai menyebar dan berkembang," ujarnya.

Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia Nasir Zaini mengatakan, meski makin banyak diminati warga luar, balap kuda Bangkalan perlu perhatian dari pemerintah daerah.

Sebab, kata Nasir, hingga kini belum ada arena khusus balap kuda di Bangkalan. "Lokasi yang kita pakai sekarang ini meminjam dari masyarakat. Kalau musim hujan, balapan kuda libur karena arena basah," ucapnya.

Nasir berharap Pemerintah Kabupaten Bangkalan membuatkan arena khusus balap kuda agar pergelarannya bisa terjadwal rutin sepanjang tahun. "Kalau ada arena, ada karcis, bisa menambah pendapatan daerah," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad mengisyaratkan setuju membuat lapangan balap kuda. "Tapi perlu duduk bersama karena tidak hanya mengandalkan pemerintah, tapi semua pihak harus terlibat," ujarnya.

Budaya balap kuda di Bangkalan berbeda dengan pacuan kuda. Sementara arena pacuan kuda melingkar, balap kuda di Bangkalan lurus atau sprint. Para penunggang atau jokinya pun tidak memakai pelana.

Panjang arena balap kuda mencapai 400 meter atau satu kali lebih panjang daripada arena karapan sapi. "Lebih enak nonton balap kuda, karena tanpa kekerasan seperti karapan sapi," kata salah satu penonton, Ahmat Faisol.

Setelah lama mati, budaya balap kuda di Bangkalan kembali hidup pada awal 2000. Saat saat itu, para kusir andong di Pasar Jaddih dan Pasar Parseh, Kecamatan Socah, menggelar balap kuda andong. Tak dinyana, kegiatan tersebut terus berkembang hingga saat ini. 

MUSTHOFA BISRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

13 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

20 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

52 hari lalu

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

52 hari lalu

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

55 hari lalu

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul


Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

7 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo mengatakan budaya populer nusantara dapat dipromosikan lebih luas melalui teknologi digital, yaitu viralisme.


Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

30 November 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers usai acara peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Ami Heppy
Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim bahwa masyarakat Korea Selatan juga mulai menggemari budaya Indonesia atau I-Pop.