TEMPO.CO, Jombang - Saling serang antar-kandidat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama terus terjadi. Kini giliran tim sukses Said Aqil Sirodj menuding kubu Salahuddin Wahid alias Gus Solah membagikan duit dan laptop kepada muktamirin.
Tudingan ini disampaikan salah satu anggota tim sukses Said Agil Sirodj, Samsul Hadi Karim. Dia mengatakan gerilya tim sukses Gus Solah sudah lebih dulu dilakukan sebelum Muktamar berlangsung. "Kami tahu pergerakan mereka," katanya kepada Tempo, Senin, 3 Agustus 2015.
Samsul mengatakan dirinya mendapat informasi bahwa tim Gus Solah memberikan uang saku sebesar Rp 2,5 juta kepada masing-masing delegasi Pengurus Cabang NU. Selain itu, setiap pengurus cabang diberi sebuah laptop untuk kegiatan operasional mereka.
Dia membantah tudingan pembelian suara cabang oleh timnya seharga Rp 15 juta. Tudingan itu disampaikan bekas Ketua PBNU Andi Jamaro, yang menjadi anggota tim sukses pemenangan KH Salahuddin Wahid. "Dari mana kami dapat uang sebanyak itu untuk membeli cabang?" katanya.
Saat dimintai konfirmasi mengenai hal ini, Andi Jamaro justru tertawa. Menurut dia, kondisi tim pemenangan Gus Solah yang diklaim serba terbatas tidak memungkinkan membeli suara muktamirin. "Buat makan saja kurang," katanya. Dia justru meminta polisi mengusut indikasi penyuapan oleh Said Aqil yang termasuk tindakan pidana.
HARI TRI WASONO