TEMPO.CO, Jakarta - Ada berbagai cara untuk mengatasi demam panggung. Kalau mendengar musik dan mengunyah permen karet sudah biasa, Anda perlu intip komika (pelawak tunggal) Genrifinandi Pamungkas. Demi menghilangkan rasa gugup, dia melakukan ritual khusus. "Gebuk punggung," katanya seperti ditulis Majalah Tempo, Senin, 3 Agustus 2015.
Gebukan itu memang membuat marah, tapi gugupnya justru teralihkan. Pukulan, kata Ge--sapaannya--, harus keras, tidak boleh lembek. Yang melakukan pukulan itu biasanya adalah sang manajer. Tapi ketika manajer tidak hadir, maka Ge akan meminta siapa saja untuk melakukannya.
Suatu kali Ge pernah mendapat pukulan yang tidak sesuai dengan kemauannya. "Pukulannya kayak banci, mungkin sungkan," ujarnya. Namun, di pukulan berikutnya, pukulan orang itu justru terlalu keras, yang membuat Ge meringis--padahal sudah seharusnya ia naik ke atas panggung. Sang MC pun memanggilnya beberapa kali. "Apakah Ge di sini?," kata Ge mengikuti perkataan MC ketika itu.
Ge naik terlambat ke panggung, itu pun masih sempoyongan. Tetapi akhirnya ia bisa bersenang-senang dan penonton menikmati materi lawaknya dengan tertawa. "Gue sadar belum bisa menaklukan kegugupan, tapi tetap maju, dan ritual itu berhasil," kata pria 26 tahun ini.
HERU TRIYONO