TEMPO.CO, Malang-Abdullah, 50 tahun, tega menghabisi nyawa istri dan anaknya pada Selasa dinihari, 4 Agustus 2015. Peristiwa tragis ini terjadi pada pukul 02.45 WIB dan jenazah korban baru ditemukan warga pada pukul 06.00.
Penduduk RT 02/RW 01 Desa Argosari, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tersebut membunuh Wiwik Halimah, 48 tahun, dan Putri Sari Devi, 16 tahun, dengan cara menebaskan celurit. Jasad sang istri dan anaknya tersebut lalu dibakar bersama rumahnya.
Usai membunuh istri dan anaknya, Abdullah berusaha bunuh diri di dalam kamar mandi, namun polisi berhasil menyelamatkan nyawanya kendati sudah dalam keadaan sekarat.
Abdullah lalu dibawa ke ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah dr Sjaiful Anwar. Polisi mengawal ketat ruangan itu. Sedangkan jasad Wiwik dan Putri disemayamkan di Ruang Transit Jenazah Instalasi Kedokteran Forensik rumah sakit yang sama.
Beberapa saksi menuturkan sebelum peristiwa berdarah itu terjadi, Wiwik bertengkar hebat dengan suaminya. Diduga Abdullah gelap mata lantaran terhimpit beban ekonomi.
Fauzi, tetangga depan rumah, mengatakan Abdullah dan Wiwik sering bertengkar dan tak jarang ia berlaku kasar kepada istrinya. Abdullah tidak lagi punya pekerjaan sejak berhenti jadi kuli bangunan.
Kebutuhan hidup sehari-hari ditutupi dari uang hasil penjualan di toko kelontong. Wiwik juga berjualan rujak di depan rumah dan sering meminjam uang ke tetangga kanan kiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Karena sering bertengkar dan mengalami tindak kekerasan, Bu Wiwik lalu melaporkan suaminya ke Kepolisian Sektor Jabung. Padahal, rencananya perangkat desa, Pak RT dan Pak RW berusaha mendamaikan mereka,” kata Fauzi.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Wahyu Hidayat mengatakan, polisi belum bisa memeriksa pelaku karena kondisinya masih kritis. Namun, dari keterangan para saksi, kata Wahyu, motif pembunuhan karena himpitan ekonomi.
Pembakaran rumah oleh Abdullah diduga untuk menghilangkan jejak pembunuhan. Jasad Wiwik ditemukan di ruang tengah. Sedangkan jasad Putri ditemukan tergeletak di depan pintu belakang. Diduga Putri berusaha melarikan diri dari pintu belakang. “Di leher Wiwik terdapat luka mirip bekas gorokan. Kalau anaknya seperti dicincang dari belakang,” kata Wahyu.
Polisi menduga Abdullah menjadi pelaku tunggal karena ketiadaan seorang pun saksi yang melihat perbuatannya. Para tetangga memang sempat mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah keluarga Abdullah, tapi tetangga tak bisa menolong karena semua pintu rumah dikunci.
ABDI PURMONO