TEMPO.CO , Belgrade -- Kepala Lotre Nasional Serbia, Aleksandar Vulovic, mengundurkan diri atas kesalahan pengundian di televisi. Dan beberapa karyawan diselidiki setelah nomor pemenang lotre muncul sebelum diundi.
Aleksandar Vulovic mengatakan, mengundurkan diri sebagai bentuk kewajiban moral. Vulovic membantah jika disebut melakukan kesalahan pengundian lotre yang disiarkan secara langsung di televisi tersebut.
Seperti yang dilansir UPI.COM pada 1 Agustus 2015, insiden tersebut telah memicu tuduhan korupsi. Namun para pejabat lotre mengatakan itu adalah "kesalahan teknis" serta mengatakan bahwa pemenangnya telah dibatalkan sehingga tak ada yang memenangi US$ 1.090.000 (Rp 14,6 miliar).
"Hasil imbang tersebut benar-benar sesuai dengan aturan dan perusahaan mematuhi hukum," kata pejabat lotre negara dalam sebuah pernyataan tertulis.
Polisi kini telah menyita mesin lotre, bola, dan perangkat lunak komputer. Penyidik mengatakan karyawan lotre yang bekerja selama undian akan menjalani tes detektor kebohongan. Sedikitnya enam orang telah dimintai keterangan dalam skandal tersebut.
Sementara itu, insiden tersebut telah membuat gusar Perdana Menteri Aleksandar Vucic. Dia mengatakan, siapa pun yang terlibat dalam kegiatan kriminal akan dibawa ke pengadilan. "Jalan ke penjara sangat singkat," katanya.
Dikelola negara, lotre sangat populer di Negeri Balkan tersebut, terutama di kalangan pengangguran.
UPI.COM | YON DEMA