TEMPO.CO, Jakarta - Resistansi atau kekebalan terhadap antibiotik merupakan ancaman serius bagi dunia kesehatan.
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengingatkan pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat agar menyadari pentingnya mengendalikan penggunaan antibiotik demi keselamatan bersama.
"Sudah ada peringatan sejak lama bahwa kita harus berhati-hati dalam menggunakan antibiotik," ujar Nila saat membuka acara seminar "Cegah Resistensi Antibiotik demi Selamatkan Manusia" di Balai Kartini, Rabu, 5 Agustus 2015.
Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) Hari Paraton mengatakan penggunaan antibiotik bisa berakibat fatal bagi kesehatan. Karena itu, dia menganjurkan agar siapa pun yang telanjur mengkonsumsinya harus segera menghentikannya.
"Antibiotik membuat kuman dalam tubuh menjadi kebal, ini memicu gagal operasi hingga mengakibatkan kematian," ujarnya.
Maka itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak perlu mengkonsumsi antibiotik ketika mengalami demam biasa ataupun batuk biasa. "Lebih baik pusing-pusing 3-5 hari daripada harus mengkonsumsi antibiotik," ujar pria yang juga berprofesi dokter ini.
DINI TEJA