TEMPO.CO, Jakarta - Industri mebel dan kerajinan yang tergabung dalam AMKRI (Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia) menyusun strategi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). "AMKRI bersama-sama dengan pemerintah meningkatkan daya saing industri melalui beberapa program yaitu jaminan suplai bahan baku dan bahan penolong yang akan digunakan," kata Sekretaris Jenderal AMKRI Abdul Sobur di Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2015.
Furniture dan kerajinan merupakan salah satu industri prioritas yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, berdaya saing global, sebagai penghasil devisa negara. Sektor ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang signifikan dan didukung oleh sumber bahan baku berupa kayu, rotan maupun bambu.
"Oleh karena itu, di samping meningkatkan pasaran ekspor produk mebel dan kerajinan, pasaran dalam negeri juga harus mendapatkan perhatian yang serius mengingat pasar domestik Indonesia cukup potensial," kata Sobur. Adanya MEA yang berlaku mulai akhir tahun ini, Indonesia tidak hanya dijadikan pasar oleh negera-negara Asean, tetapi juga dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
ANTARA