TEMPO.CO, Bandung - Musim kemarau menimbulkan kekhawatiran warga Kota Bandung karena meningkatnya populasi nyamuk. Permintaan fogging ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung pun meningkat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengaku tidak langsung memenuhi permintaan tersebut.
"Permintaan fogging melalui Twitter dari masyarakat meningkat," kata Ahyani di Bandung, Selasa, 4 Juli 2015. Ahyani menambahkan, sebelum memenuhi permintaan fogging, pihaknya perlu terlebih dahulu memeriksa melalui penyelidikan epidemologi (PE) untuk mengetahui apakah di lokasi tersebut terdapat nyamuk Aedes aegypti pembawa penyakit deman berdarah dengue.
"Kalau DB itu memang selalu ada sepanjang tahun. Masyarakat takut karena banyak nyamuk Aedes aegypti, padahal nyamuk itu ada 30 jenis," jelasnya.
Dari catatan yang diperoleh Ahyani, jumlah kasus DBD di Kota Bandung pada 2015 meningkat dari tahun sebelumnya. Pada Januari-Juni 2014, kasus DBD mencapai 325, naik pada 2015 menjadi 510 kasus. Kasus tertinggi terjadi pada Januari sebanyak 121, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 46 kasus.
"Dalam satu hari sekarang rata-rata kita fogging di 8 titik," bebernya. Selain demam berdarah, Ahyani meminta warga untuk mewaspadai beberapa penyakit di musim kemarau. Yakni infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan sakit mata. Pasalnya, di musim kemarau tidak hanya nyamuk yang perlu dikhawatirkan. "Lalat juga berkembang biak. Jadi lebih baik perbaiki lingkungan dan gaya hidup," tandasnya.
PUTRA PRIMA PERDANA