TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendapat tawaran menarik setelah bertemu dengan Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Paivi Hiltunen-Toivio. Menurut dia, Hiltunen-Toivio menawarkan teknologi bus terbaru kepada Pemerintah Provinsi DKI. “Busnya digerakkan dengan teknologi listrik yang bisa bertahan hingga 30 kilometer,” katanya di Balai Kota, Kamis, 6 Agustus 2015.
Ahok berujar, teknologi bus itu sangat menarik karena menjawab tantangan dunia soal energi ramah lingkungan. Dia mengaku ingin membawa inovasi itu ke Ibu Kota dan digunakan sebagai tambahan armada bus Transjakarta. “Paris saja akan menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk transportasi publik sepuluh tahun lagi,” ucapnya.
Namun dia mengakui bila bus buatan Finlandia itu sangat mahal. Sebagai ganti harga mahal itu, usia operasional bus tersebut lebih panjang dibanding bus berbahan bakar gas atau solar. “Mahal di awal tapi jadi murah di belakang,” tutur Ahok.
Hiltunen-Toivio, kata dia, mengklaim bobot bus itu sangat ringan. Alasannya, kerangka dan bodi bus dibuat dari bahan aluminium. “Rasanya sangat menarik kalau mereka bisa memenuhi permintaan perakitan bus listrik itu di karoseri dalam negeri,” ujar Ahok.
RAYMUNDUS RIKANG