TEMPO.CO, Jakarta - Ada perasaan berbeda para peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus tahun ini untuk The Changcuters. Pada pesta kemerdekaan ini The Changcuters akan berada di negeri orang. Band asal Bandung itu akan bertandang ke Tokyo, Jepang, pada 15 Agustus dan baru kembali ke Tanah Air pada 19 Agustus. Keberangkatan mereka ke Negeri Sakura demi memenuhi undangan tampil di perhelatan Summer Sonic 2015, festival musik dunia terbesar di Negeri Sakura itu.
Namun Tria (vokal), Qibil (gitar), Alda (gitar), Dipa (bas), dan Erick (drum) tidak ingin melewatkan hari kemerdekaan Indonesia begitu saja. Meski sibuk dengan kegiatan manggung-nya di sana, kugiran pelantun lagu Hijrah ke London ini akan menyempatkan diri untuk mengikuti upacara bendera di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang.
"Tahun 2011, kami pernah tampil di Jepang memenuhi undangan KBRI, jadi kami sudah berteman dengan teman-teman KBRI. Kebetulan mereka tahu kami manggung di Summer Sonic, jadi mereka undang kami untuk ikut upacara," ujar Dipa kepada Tempo seusai konferensi pers di markas Sony Music, pada 5 Agustus 2015.
Tidak hanya upacara, KBRI juga akan mengadakan permainan, hiburan, dan menyediakan makanan khas Indonesia. Kugiran yang telah menelurkan empat album ini akan meramaikan serangkaian acara bersama mahasiswa dan pekerja Indonesia yang berada di Negeri Matahari Terbit itu.
"Pengalaman ke Jepang kali ini akan jadi cukup nostalgic karena kami akan ikut upacara," ungkap Qibil.
The Changcuters menjadi satu-satunya musikus Indonesia yang tampil di Summer Sonic 2015. Mereka pun berharap semua persiapannya lancar tanpa kendala dan bisa memberi penampilan terbaik.
"Di Summer Sonic kali ini, dari Indonesia cuma satu perwakilannya. Semoga tahun depan bisa nambah," tutur Tria.
LUHUR TRI PAMBUDI