TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Polda Sulawesi Selatan dan Barat Brigadir Jenderal Ike Edwin marah-marah di lokasi rekonstruksi kasus pembunuhan Prajurit Satu Aspin, Anggota Kostrad Kariango di halaman belakang Markas Polda, Jumat, 7 Agustus 2015. Edwin mencak-mencak setelah melihat lokasi reka ulang kejadian itu tak steril karena banyak orang yang tak berkepentingan di sekitar lokasi.
Edwin menginstruksikan agar rekonstruksi yang sudah berlangsung setengah jalan itu diulang dari adegan pertama. "Saya minta semua adegan diulang. Tidak boleh ada yang masuk di lokasi rekonstruksi jika tidak berkepentingan. Selain anggota reserse, silakan keluar," kata dia, Jumat, 7 Agustus. Sontak, perintah jenderal bintang satu itu membuat sejumlah orang di lokasi kelimpungan.
Baca juga:
TERUNGKAP: Prajurit Kostrad Dibunuh Brimob? Lihat Faktanya
Sebelum Membunuh, Pelaku Bertanya: Kamu Polisi atau Tentara?
Anggota Kepolisian dan TNI yang memasuki lokasi rekonstruksi langsung keluar. Mereka lantas mengambil tempat tak jauh dari para jurnalis yang sejak awal hanya memantau rekonstruksi dari luar halaman belakang markas. Kepada semua orang yang menyaksikan rekonstruksi, Edwin memperingatkan agar tidak mendokumentasikannya, kecuali untuk kepentingan penyidikan yang akan dibawa ke persidangan.
Baca juga:
Polisi Curiga Pembunuhan Rian XL Terencana karena Faktor Ini
Hayriantara XL Dibunuh: Begini Cara Pelaku Hilangkan Jejak
Usai reka ulang kejadian itu, tak ada pejabat Polda yang bersedia memberikan pernyataan resmi. Dalihnya, ekspose kasus itu merupakan domain Kepala Polda Inspektur Jenderal Anton Setiadji. Kepala Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan dan Barat Ajun Komisaris Besar Gany Alamsyah yang memimpin rekonstruksi juga menolak berkomentar.
Selanjutnya: Gani berdalih...