TEMPO.CO, Medan - Keluarga Firman Siregar, seorang penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing, Tiongkok, 8 Maret 2014, belum menerima kabar soal dugaan penemuan puing MH370 di Pulau Reunion, Samudra Hindia, yang masuk ke wilayah Prancis.
Pandapotan Siregar, paman Firman, mengatakan, sejak berita penemuan puing MH370 di Reunion, keluarga Firman terus memantau perkembangan lewat berita televisi dan situs berita Indonesia ataupun internasional. Mereka ingin mengetahui kebenaran penemuan puing pesawat nahas yang mengangkut Firman Siregar.
"Kami mengikuti perkembangan lewat berita saja. Kabar kepastian penemuan puing MH370 dari pemerintah Malaysia maupun manajeman Malaysia Airlines belum pernah disampaikan kepada kami." kata Pandapotan Siregar kepada Tempo, Jumat 7 Agustus 2015.
Satu-satunya pihak yang menghubungi keluarga Firman, menurut Pandapotan Siregar, adalah rekan kerja Firman dari kantor Schlumberger Jakarta. "Bahkan mereka datang ke Medan sekaligus melepas rindu dengan keluarga kami," tutur Siregar.
Adapun dari pihak Pemerintah Indonesia, sebut Firman, juga belum mengontak mereka. "Hingga kemarin saya bertemu ayah Firman Siregar,belum satu pihak pun yang dia sebut sudah menghubungi keluarga mengabarkan perkembangan pencarian MH370," tutur Pandapotan Siregar.
Kementerian Luar Negeri RI kembali menghubungi keluarga korban pesawat Malaysia Airlines MH370 selama seminggu terakhir. Ini dilakukan terkait dengan penemuan serpihan pesawat di Pulau Reunion di Samudra Hindia, yang diduga kuat bagian dari pesawat yang hilang pada Maret 2014.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan telah berkomunikasi dengan keluarga dari tujuh WNI yang menjadi penumpang MH370 dan berkoordinasi dengan perwakilan Malaysia Airline di Jakarta terkait penemuan serpihan bagian pesawat tersebut.
Pada Kamis pagi kemarin, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak telah mengumumkan bahwa serpihan pesawat yang ditemukan di Pulau Reunion milik Prancis di Samudra Hindia dipastikan merupakan sebagian dari komponen pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada Maret 2014.
Tim penyelidik internasional secara konklusif mengesahkan serpihan pesawat yang ditemui di Pulau Reunion adalah milik MH370. Kepastian tersebut diperoleh setelah mendapatkan keterangan dari tim penyelidik internasional yang telah membuat penyelidikan terhadap serpihan pesawat tersebut di sebuah laboratorium di Toulouse, Prancis.
SAHAT SIMATUPANG