TEMPO.CO, Lhokseumawe - Upaya pemberantasan narkoba di Desa Ujung Pancu, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Aceh, gencar dilakukan warga. Tapi, usaha itu tak mulus. Dua bom rakitan diledakkan orang tak dikenal di pos kamling Desa, melukai 7 orang. Minggu, 9 Agustus 2015
Bom rakitan pertama meledak Sabtu, 8 Agustus 2015, pukul 21.20 WIB, hanya puluhan meter dari pos ronda Desa. Saat ledakan keras itu warga setempat berlarian ke lokasi untuk memastikan apa yang terjadi, saat warga sudah berkumpul di pos Ronda, 15 menit kemudian ledakan kedua kembali meletus yang lokasinya tepat berada di bawah poskamling. Ledakan ini membuat 7 warga terluka.
Ketujuh korban masing-masing M. Yunus (55 tahun), Sulaiman Tayeb (21), Rahmadi (27), Tarmizi (40), Sulaiman Rani (40), Umar (23), dan Sulaiman Lidan (23). Dari jumlah korban tersebut enam di antaranya terkena serpihan di sekujur tubuh. Mereka Sulaiman Rani, Umar, dan Rahmadi serta Sulaiman lidan.
Pasca-ledakan itu seluruh korban dilarikan ke Rumah Sakit PT Arun di Batu Phat Lhokseumawe. Sementara aparat dari Polres Lhokseumawe menyisir lokasi kejadian dan menemukan plastic kresek yang berisikan material bom rakitan.
Warga yang tersulut amarah kemudian mengobrak abrik rumah milik AM, pria yang bertempat tinggal di desa itu. Dia duga kuat terlibat dalam peledakan bom dan terlibat dalam jaringan narkoba yang sedang duberantas warga.
Insiden ledakan bom rakitan bukan yang pertama. Warga Desa itu sudah aktif melakukan razia narkoba dalam 3 bulan terakhir. menjelang Idul fitri sebuah bom rakitan juga sempat meledak dikawasan itu, namun insiden jelang lebaran tak sampai menimbulkan korban jiwa.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Anang Triarsono mengatakan bom yang diledakkan itu bukan bom sisa konflik Aceh. "Kemunkinan ada sekelompok orang merasa terusik dengan kegiatan warga di desa tersebut yang gencar perang narkoba," ujar Anang, kepada wartawan, Minggu, 9 Agustus 2015 .
IMRAN MA