TEMPO.CO, Bangkalan - Daftar tunggu pemberangkatan jemaah haji di wilayah Jawa Timur semakin panjang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan Muarif Tantowi mengatakan, jika lima tahun lalu daftar tunggu hanya lima tahun, maka tahun ini menjadi 19 tahun. "Yang berangkat tahun ini adalah pendaftar haji tahun 2010. Jadi kalau daftar sekarang, baru akan berangkat tahun 2035," katanya, Jumat, 7 Agustus 2015.
Baca Juga:
Menurut Muarif, makin panjangnya daftar tunggu pemberangkatan jemaah haji ini karena jumlah pendaftar terus meningkat setiap tahun. Sementara di sisi lain, kuota haji untuk Jawa Timur tidak bertambah.
Bahkan, dia melanjutkan, sudah dua tahun terakhir, pemerintah Arab Saudi memangkas kuota jemaah haji untuk Indonesia sebesar 20 persen karena adanya perluasan dan pembangunan di kawasan Masjidil Haram.
Kata dia, akibat pemangkasan tersebut, pemerintah Indonesia juga memangkas kuota haji di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. "Di Bangkalan harusnya berangkat seribu jamaah, tahun ini hanya 846 jamaah," ujar dia.
Namun, Muarif menambahkan, tahun depan pemerintah Arab Saudi mencabut kebijakan pemangkasan kuota tersebut karena pembangunan perluasan Masjidil Haram diperkirakan telah rampung.
Secara terpisah, Kepala Seksi Haji dan Umar Kementerian Agama Bangkalan Hamid mengatakan, antre haji di setiap provinsi berbeda-beda karena kuota haji tiap daerah juga berbeda. "Untuk Jawa Timur, 19 tahun," katanya.
Namun, dia menilai, jika dibandingkan dengan Malaysia, antrean jemaah haji di Indonesia masih terbilang sebentar. Kata dia, di Malaysia daftar tunggu haji mencapai 65 tahun. "Jadi di Malaysia itu, anak baru lahir sudah harus didaftarkan haji," ungkapnya.
MUSTHOFA BISRI