TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan masalah rebutan lapak parkir antarorganisasi masyarakat hanya bisa diselesaikan dengan memasang mesin parkir elektronik. Dengan begitu, ujar Ahok, tak ada lagi tradisi menyetor upeti kepada ormas, sehingga perebutan lahan parkir hilang dengan sendirinya dan pemasukan ke kas daerah ikut meningkat.
Hingga tahun depan, ucap Ahok, bakal ada 375 ruas jalan di DKI yang terpasang mesin parkir elektronik. Sejauh ini, baru tiga ruas di Jalan Sabang, Jalan Kelapa Gading, dan Jalan Falatehan yang terpasang mesin parkir elektronik. “Pasti Pemerintah Provinsi DKI bakal benturan, karena lapak rejeki ormas ini diambil,” tutur Ahok di Balai Kota, Senin, 10 Agustus 2015.
Menurut dia, bentrokan antara Pemerintah DKI dan ormas tak terhindarkan karena besarnya perputaran uang dalam bisnis parkir ini. Dia mencontohkan, ruas Jalan Sabang sebelum dipasang mesin parkir hanya mampu menyumbang Rp 500 ribu semalam. Setelah dipasangi mesin, pendapatan melonjak menjadi Rp 10-12 juta semalam.
Ruas Jalan Kelapa Gading lebih besar lagi. Menurut Ahok, duit Rp 50 juta bisa masuk ke kas DKI tiap malam. “Berarti selama ini ada ratusan miliar uang yang diputar di oknum ormas dan aparat yang main,” katanya.
Ahok mengaku sudah punya strategi meredam benturan antara Pemprov DKI dan ormas saat menertibkan parkir liar. “Saya minta dukungan Tentara Nasional Indonesia dan polisi untuk meredam,” ucap gubernur asal Belitung Timur ini.
Bentrok perebutan lahan parkir belakangan kembali terjadi di Pasar Gembrong, Sabtu, 8 Agustus 2015. Warga sekitar menyatakan sekitar 30 orang yang mengenakan atribut Forum Betawi Rempug menyerang sekelompok tukang parkir. Insiden itu diduga karena salah satu tukang parkir menggunakan atribut ormas lain, yakni Pemuda Pancasila.
Akibat peristiwa tersebut, dua warga terluka akibat terkena sayatan senjata tajam dan terinjak-injak. Selain itu, satu sepeda motor milik anggota FBR dibakar warga. Semua korban saat ini dirawat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, untuk menjalani perawatan.
RAYMUNDUS RIKANG