TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengimbau masyarakat agar dapat menahan diri selama pemilihan kepala daerah serentak. Ia berujar, momen Pilkada harus dimanfaatkan sebagai pesta demokrasi yang menyenangkan.
"Karena ini pesta, jadi jangan berantem. Menang kalah harus gembira," kata dia di Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Agustus 2015.
Anton mengungkapkan, pengamanan Pilkada serentak memang lebih berat dibandingkan pemilihan umum presiden atau legislatif. Potensi konflik saat Pilkada lebih tinggi lantaran setiap daerah mempunyai idola calon kepala daerah masing-masing. Adapun faktor kerusuhan dipicu antara lain adanya sabotase, politik uang, kartu pemilihan ganda atau palsu, penghilangan kotak suara, intimidasi, serta serangan fajar.
"Mari kita sama-sama berkomitmen menjadikan Pilkada damai dan gembira," ujarnya.
Untuk itu, Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti menggelar apel kesiapan Pilkada serentak di PTIK selama tiga hari pada 11-13 Agustus 2015. Apel kesiapan dan pengarahan tersebut diikuti oleh seluruh kepala satuan wilayah, sejumlah Kepolisian Daerah, serta para petinggi Polri. Adapun pemateri terdiri dari Kapolri, Asisten Operasi Kapolri, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, hingga Presiden Joko Widodo.
Badrodin menyatakan Pilkada merupakan momen pembuktian kemampuan Polri dalam hal pengamanan. "Ancaman dan situasi Pilkada serentak ini berbeda. Kita tidak boleh meremehkan, harus all out," ujarnya.
DEWI SUCI RAHAYU