TEMPO.CO, Kediri - Partai Amanat Nasional resmi menggusur posisi Dhimam Abror sebagai calon Wakil Wali Kota Surabaya. Sosok Rasiyo dianggap lebih mumpuni di bidang pemerintahan dibanding Abror yang berlatarbelakang wartawan.
Ketua harian tim pemilihan kepala daerah Dewan Pengurus Wilayah PAN Jawa Timur Malik Effendy mengatakan rekomendasi dari DPP PAN untuk pasangan ini sudah turun. DPP PAN resmi menggeser posisi Dhimam Abror yang semula dicalonkan sebagai wali kota menjadi wakil wali kota. “Posisi Pak Rasiyo sebagai calon wali kota,” kata Malik di Kediri, Selasa, 11 Agustus 2015.
Dia menjelaskan rekomendasi ini sudah terbit dan sedang diambil dari DPP PAN di Jakarta. Dia mengklaim komposisi ini juga disetujui DPP Demokrat yang kompak mengusung Rasiyo– Dhimam sebagai pasangan calon wali kota dan wakil hari ini di Komisi Pemilihan Umum Surabaya.
Menurut Malik, keputusan mengganti posisi Dhimam Abror dari calon ketua menjadi wakil murni didasari pertimbangan profesional. PAN menilai sosok Rasiyo sebagai bekas Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur cukup memiliki pengalaman menata birokrasi. Hal inilah yang menjadi nilai lebih Rasiyo dibanding Dhimam Abror yang memiliki latar belakang wartawan.
“Pak Rasiyo birokrat yang punya pengalaman,” kata Malik di sela mengikuti Musyawarah Wilayah DPW PAN Jawa Timur di Hotel Insummo, Kediri.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan membantah mengusung calon boneka dalam pilkada Surabaya. Dia justru berusaha mencari lawan terbaik bagi Risma agar pelaksanaan pilkada Kota Surabaya tak tertunda tahun depan.
Namun alih-alih mengkampanyekan calonnya, Ketua MPR RI ini justru memuji-muji kinerja Risma yang dianggap layak memimpin Surabaya. “Kita tak boleh mengganjal calon yang memiliki kemampuan dan komitmen besar bagi rakyat,” katanya kemarin.
HARI TRI WASONO