TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Jenderal Badrodin Haiti menyatakan siap menyelidiki dugaan penyimpangan yang menyebabkan harga sejumlah bahan pokok naik. Ada tujuh perusahaan yang ditengarai terlibat dalam permainan harga komoditas ini.
"Kami akan lakukan penelitian," ujar Badrodin di Kementerian Pertanian, Senin, 10 Agustus 2015.
Badrodin menjelaskan, ulah perusahaan itu berakibat pada ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan pokok. Padahal pasokan dalam negeri, menurut catatan beberapa kementerian, masih mencukupi. Akhirnya, ketergantungan impor inilah yang membuat pasokan bahan pokok ini mati di pasaran.
Namun Badrodin enggan merinci nama perusahaan yang mempermainkan harga bahan pokok tersebut. Dia juga tidak menyebutkan komoditas apa saja yang menjadi sasaran permainan harga. "Kartel ini harus ditertibkan. Kami akan menjerat mereka dengan UU Pangan dan UU Perdagangan," ucap Badrodin.
Kenaikan harga bahan pokok terjadi di sejumlah pasar di beberapa daerah, antara lain daging sapi. Harga daging sapi yang melambung sejak Lebaran membuat para pedagang melakukan aksi mogok berjualan.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menduga para importir menahan pasokan. “Ada juga yang menghasut pedagang agar mogok,” kata Gobel di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, 11 Agustus 2015.
Selama ini pasokan daging sapi di pasar eceran berasal dari dua sumber: sapi lokal dan daging yang dihasilkan pembibit (feedlotter) sapi bakalan yang diimpor Australia. Pada kuartal I dan II tahun ini, pemerintah mematok kuota impor sapi bakalan sebanyak 350 ribu ekor dan daging sapi 30 ribu ton.
Pada kuartal ketiga, pemerintah hanya mematok impor sapi bakalan 50 ribu ekor. Kuota inilah yang dipersoalkan importir karena lebih kecil dibanding periode yang sama tahun lalu. Para pengimpor sapi itu menganggap jumlah tersebut tak akan memenuhi kebutuhan.
Sebaliknya, Gobel menuduh para pengimpor itu menyalahgunakan kepercayaan pemerintah dalam memasok daging di dalam negeri. “Kayak begini kalau impor diserahkan kepada pengusaha,” katanya.
Karena itu, Gobel telah menunjuk Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik mendatangkan daging dan sapi hidup dari luar negeri. Bulog sudah menetapkan 50 ribu ekor sapi siap potong dari banyak negara untuk menambal kekurangan pasokan di pasar. "Tidak lagi diberikan kepada importir," ucapnya.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga curiga ada permainan pengimpor sapi yang mengakibatkan kelangkaan daging. Amran, yang meninjau langsung ketersediaan daging sapi di perusahaan pembibit, menyatakan stok sapi cukup untuk empat bulan ke depan. "Kenapa langka dan harga naik?" ujar Amran saat ditemui di kantornya.
DEVY ERNIS | ROBBY IRFANY
VIDEO TERKAIT: