TEMPO.CO, Makassar - Pemerintah Kota Makassar akan menggelar festival sepak bola jalanan dalam rangka meramaikan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-70. “Festival ini juga akan menjadi alat pemersatu sosial dan pembinaan bagi warga,” kata Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto, awal Agustus lalu.
Menurut Danny, festival sepak bola jalanan ini akan diberi nama Makassar Street Super Soccer. Sebab, pertandingan akan digelar di jalanan aspal atau jalan beton. Lokasi kompetisi dilakukan di 143 kelurahan yang ada di Kota Makassar. “Finalnya di Jalan Jenderal Sudirman saat momen car-free day,” ucap Danny.
Danny memilih sepak bola jalanan karena biayanya murah. Sepak bola juga olahraga yang diminati masyarakat. “Karena lapangan sepak bola kurang, terpaksa kami memanfaatkan jalanan,” ujarnya.
Sepak bola jalanan ini unik karena akan menggunakan tiga drum sebagai gawang. “Setiap drum punya nilai masing-masing,” tutur Danny.
Ukuran lapangan sepak bola jalanan yang digagas Danny ini luasnya 8 x 20 meter persegi dengan lama pertandingan 3 x 10 menit atau berlangsung dalam tiga sesi. Peserta tidak diperkenankan mengenakan sepatu. Sebab, lapangan akan dialasi karpet agar tidak mencederai pemain.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan sepak bola jalanan merupakan pengembangan dari sepak bola dengan memodifikasi beberapa aturan dan merubah luas lapangan pertandingan. “Intinya, untuk mencari kesenangan saat perayaan 17 Agustus,” ucap Hendra.
Menurut Hendra, pemain sepak bola jalanan berjumlah lima orang dalam satu tim. Bola yang digunakan adalah bola futsal. “Pemenang tidak ditentukan oleh banyaknya gol saja. Tapi yang bisa menang sebanyak dua-tiga sesi dari total tiga sesi pertandingan,” ujarnya.
Pada festival ini, Pemkot lebih mengutamakan remaja sebagai peserta. “Orang tua bisa mencoba tapi bukan untuk ikut pertandingan,” tutur Hendra.
MUHAMMAD YUNUS