TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengapresiasi langkah rombak kabinet yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, termasuk kepadanya. Dia menilai langkah itu tepat untuk memperkuat konsolidasi kabinet.
"Ini terobosan bagus di tengah desakan masyarakat agar presiden segera merombak kabinetnya," kata Andi usai melakukan serah terima jabatan di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu 12 Agustus 2015. Apalagi dia mengakui bahwa pengggantinya, Pramono Anung memiliki banyak keunggulan.
Salah satu keunggulan yang dimiliki Parmono antara lain kelincahannya untuk melakukan komunikasi. Hal itu menurutnya akan membantu tugasnya. "Masalah komunikasi, dia lebih unggul tiga atau empat kali lipat dari saya."
Apalagi, berdasarkan pengalaman organisasi, Parmono juga dinilai cukup mumpuni. Selain menjadi pimpinan DPR, kata Andi, pengalaman Pramono di partai sebagai Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal juga cukup mumpuni.
Menurut Andi, prosesi sertijab yang dilakukan tergolong cepat. Proses itu hanya berlangsung sekitar 20 menit dan disaksikan oleh para pejabat eselon I.
Hari ini Presiden Joko Widodo mengangkat enam pembantunya yang baru. Pengangkatan itu berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 79/P/2015 tentang penggantian beberapa menteri para menteri itu adalah:
1. Menteri Koordinator bidang Perekonomian: Darmin Nasution (menggantikan Sofjan Djalil).
2. Menteri Koordinator bidang Maritim: Rizal Ramli (menggantikan Indroyono Susilo).
3. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Luhut Binsar Panjaitan (mengganti Tedjo Edhy Purdijatno). Luhut juga merangkap sebagai Kepala Kantor Staf Presiden.
4. Menteri Perdagangan: Thomas Lembong (menggantikan Rachmat Gobel).
5. Kepala Bappenas/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Sofjan Djalil (menggantikan Andrinof Chaniago).
6. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung (menggantikan Andi Widjajanto).
FAIZ NASHRILLAH