TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo baru memberitahukan menteri-menteri yang dirombak pada Selasa malam. Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Teten Masduki mengatakan Presiden memanggil langsung menteri-menteri yang akan diganti ke Istana Negara untuk diberi tahu mengenai perombakan.
Namun, khusus mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Susilo, Teten mengatakan, pemberitahuan mengenai perombakan disampaikan melalui telepon langsung oleh Presiden. “Khusus untuk Pak Indroyono yang sedang di Papua, karena ingin tuntas, jadi Pak Presiden terpaksa melakukan kontak by phone,” kata Teten seusai pelantikan di Istana Negara, Rabu, 12 Agustus 2015.
Teten mengatakan keputusan mengenai perombakan baru diambil Presiden Jokowi kemarin. Menurut Teten, proses pengambilan keputusan mengenai perombakan dilakukan sangat cepat. Diawali dengan rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kemudian Presiden, didampingi Wapres, Teten Masduki, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan alasan penggantian kepada menteri yang dirombak.
Presiden Joko Widodo siang ini resmi melantik enam menteri baru dalam jajaran Kabinet Kerja. Dalam pelantikan yang berlangsung di Istana Negara siang ini, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 79/P/2015 tentang penggantian beberapa menteri, enam menteri baru yang dilantik adalah Darmin Nasution sebagai Menteri Koordinator Perekonomian; Rizal Ramly sebagai Menko Kemaritiman; serta Luhut Binsar Panjaitan yang akan merangkap jabatan sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan dan Kepala Kantor Staf Presiden.
Sofjan Djalil juga dilantik untuk menggantikan Andrinof Chaniago sebagai Kepala Bappenas, sementara Rachmat Gobel digantikan oleh Tom Lembong. Pramono Anung diangkat untuk menggantikan Andi Widjajanto. Enam menteri itu mengucap sumpah di depan Presiden dan rohaniwan di Istana Negara, Jakarta.
ANANDA TERESIA