TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet yang baru saja dilantik Pramono Anung mengatakan akan fokus membenahi administrasi kabinet dan komunikasi Istana dengan pihak luar, Kamis 13 Agustus 2015. Kemarin siang Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle terhadap enam menteri, salah satunya adalah Sekretaris Kabinet yang semula dijabat Andi Widjajanto digantikan oleh Pramono.
"Persoalan yang berkaitan dengan kabinet harus disinkronkan dari segi waktu administrasi kepresidenan," kata Pramono Anung seusai pelantikan enam menteri baru di Istana Negara pada Rabu, 12 Agustus 2015.
Pramono akan berupaya memperbaiki pola komunikasi menjadi lebih baik lagi. "Beliau (Presiden Joko Widodo) menginginkan komunikasi dengan luar dan lembaga tinggi negara dan partai politik bisa dilakukan lebih intensif," ujarnya.
Selain itu, Pram juga akan memperbaiki manajerial kesekretariatan presiden dan kabinet. Serta mensosialisasikan kebijakan presiden dalam hal kesekretariatan kabinet pada masyarakat. "Terus terang saya melihat apa yang sudah dilakukan presiden luar biasa, tapi masyarakat tidak semuanya memahami. Itu yang menjadi fokus di awal," katanya.
Presiden Joko Widodo kemarin siang resmi melantik enam menteri baru di dalam jajaran kabinet kerja. Enam menteri baru yang dilantik yaitu Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan yang akan merangkap jabatan sebagai Menkopolhukam dan Kepala Kantor Staf Presiden. Kemudian Sofyan Djalil sebagai Kepala Bappenas, Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan, serta Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet.
ANANDA TERESIA
VIDEO TERKAIT: