TEMPO.CO, Madiun - Aparat Kepolisian Resor Madiun Kota, Jawa Timur, sedang menyelidiki dugaan penganiayaan berat hingga mengakibatkan Sukirno, 62 tahun, tewas. Korban adalah warga Jalan Dite Manis, Perumahan Manisrejo II, Kota Madiun, yang tewas tidak lama setelah bertengkar dengan istrinya, Setyo Winarni, 53 tahun.
"Kami masih memeriksa dua orang untuk mengungkap kasus ini," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Madiun Kota Ajun Komisaris Tatang P. Panjaitan, Jumat, 14 Agustus 2015.
Menurut Tatang, saat ini wanita yang bekerja sebagai guru di salah satu sekolah menengah pertama negeri di Kota Madiun itu telah diperiksa. Sebab, sebelum ditemukan tewas pada Rabu malam, 12 Agustus 2015, di kamar lantai 2 rumahnya, korban dan istrinya diketahui terlibat pertengkaran hebat. Diduga, korban mengalami luka lebam di bagian kelopak mata akibat perseteruan itu. Selain itu, darah berceceran di sejumlah titik rumah pasangan suami-istri yang memiliki dua anak tersebut. Untuk mengungkap kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti dari tempat kejadian perkara.
Barang bukti itu di antaranya sepatu milik Setyo Winarni yang diduga digunakan untuk memukul korban. Polisi juga menyita pakaian yang terdapat bercak darah, gunting, dan kayu berdiameter 2 sentimeter sepanjang 80 sentimeter. Saat ini rumah korban telah dipasangi garis polisi.
Herman Istiabudi, 63 tahun, salah seorang warga Jalan Dite Manis, Perumahan Manisrejo II, menuturkan garis polisi mulai dipasang pada Kamis pagi setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara tahap pertama. "Tadi pagi, polisi juga datang lagi untuk memotret tembok yang ada bercak darahnya," katanya.
Olah TKP oleh polisi menjadi tontonan warga. Mereka penasaran tentang penyebab kematian Sukirno. "Mereka (Sukirno-Setyo Winarni) sering bertengkar. Warga di sini sering mendengar mereka saling memaki," ujar Herman.
NOFIKA DIAN NUGROHO