TEMPO.CO, Surakarta – Pendamping keluarga tiga terduga teroris yang dibekuk Detasemen Khusus 88 Antiteror dalam operasi penindakan dua hari terakhir membantah keterangan polisi soal latar belakang tersangka. Ketiga terduga teroris yang ditangkap adalah Sugiyanto, Yuskarman, dan Ibad. Ketiganya merupakan warga Surakarta, Jawa Tengah.
Pendamping keluarga Sugiyanto dari Laskar Umat Islam Surakarta, Endro Sudarsono, meragukan pernyataan polisi bahwa tiga orang itu adalah teroris. Apalagi polisi menyebut mereka terkait dengan kelompok lama.
"Pernyataan ini sulit untuk diterima," kata Endro saat dihubungi, Jumat, 14 Agustus 2015. Jika memang mereka terlibat dengan kelompok lama, ucap dia, polisi tentu sudah menangkap tiga orang itu sejak lama. "Mereka tidak pernah pergi ke mana-mana."
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Noer Ali menyebut ketiga tersangka teroris memiliki kaitan dengan kelompok lama. Bahkan salah satu tersangka, Sugiyanto, pernah terlibat dalam penembakan polisi di Surakarta beberapa tahun silam.
Menurut catatan Tempo, penembakan itu dilakukan kelompok Farhan sekitar Lebaran 2012. Farhan sendiri akhirnya tewas dalam sebuah penyergapan yang dilakukan polisi beberapa hari setelah dia melancarkan aksinya.
"Sangat aneh jika dia terlibat penembakan polisi namun tetap dibiarkan selama bertahun-tahun," tutur Endro. Menurut dia, selama ini, Sugiyanto tidak pernah berstatus sebagai buron. Dia menyatakan penjelasan polisi itu sulit diterima.
Dia berujar, polisi hingga saat ini juga belum memberikan surat penahanan kepada keluarga. "Keluarga juga kehilangan susu bubuk serta sebotol madu seusai penggeledahan," ucapnya.
AHMAD RAFIQ