TEMPO.CO, Makassar – Ketua Korps Cacat Veteran Sulawesi Selatan M Yusid S Rany mengatakan perjuangan generasi sekarang adalah bagaimana memberantas korupsi, narkoba, dan menegakkan hukum. Menurut pria berusia 87 tahun ini, 70 tahun Indonesia merdeka tapi penegakan hukum masih lemah.
“Hukum masih tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” kata Yusid kepada Tempo usai pemberian cenderamata kepada ratusan veteran di Balai Kota Makassar, Kamis 13 Agustus 2015.
Yusid mengatakan dulu para pejuang berani mengorbankan nyawa untuk meraih kemerdekaan. Seharusnya generasi sekarang bisa mengisi kemerdekaan dengan menjauhkan praktik kotor seperti korupsi. Bukan sebaliknya koruptor diperlakukan secara istimewa. “Diberikan remisi dan pembebasan,” kata Yusid.
Yusid berujar, anggota korps veteran yang cacat di Sulawesi Selatan jumlahnya ratusan orang. Satu persatu sudah mulai pikun dan tidak bisa melihat. “Bahkan banyak yang sudah tidak bisa berjalan,” katanya.
Yusid menambahkan, di sisa hidupnya, veteran berterima kasih karena perhatian pemerintah kepada para veteran dan keluarganya sudah sangat baik. Veteran diberi rumah dan beberapa kemudahan. “Tapi kami berharap perjuangan kami bisa dilanjutkan oleh generasi muda. Menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Yunus Said mengatakan, di Kota Makassar jumlah veteran dan legiun veteran yang cacat jumlahnya sebanyak 220 orang. Termasuk janda dan keluarga veteran. “Jumlah ini bisa saja berkurang setiap tahun, bisa juga bertambah. Karena masih banyak yang mengaku sebagai veteran dan keluarga veteran,” kata Yunus.
Setiap tahun Kota Makassar memberikan anggaran khusus kepada veteran. “Ketika menjelang 17 Agustus kami berikan paket sembako,” kata Yunus.